Dark/Light Mode

Top, Telkom Pertahankan Posisi Sebagai Market Leader

Sabtu, 29 Juli 2023 20:03 WIB
Markas TelkomGroup di  Jakarta
Markas TelkomGroup di Jakarta

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah langkah transformasi yang gencar dilakukan, PT Telkom Indonesia (Persero) mencatat kinerja yang cukup baik sepanjang semester pertama tahun 2023. 

Telkom membukukan pendapatan konsolidasian Rp 73,5 triliun yang tumbuh sebesar 2,1% YoY. Pencapaian ini ditopang dari Data, Internet & IT Services Rp 41,6 triliun, IndiHome sebesar Rp 14,4 triliun, dan Interconnection Rp 4,5 triliun dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 6,1%, 4,0% dan 5,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, sepanjang semester pertama 2023, Telkom masih terus gencar mempercepat implementasi strategi utama Five Bold Moves yang sudah dicanangkan sejak tahun lalu. 

“Salah satu implementasi yang baru saja kami resmikan adalah FMC di mana IndiHome berpindah ke Telkomsel yang menandai bahwa ke depannya Telkomsel akan fokus menyasar segmen B2C dengan solusi layanan lengkap dan terintegrasi, sedangkan Telkom di segmen B2B,” ujarnya

Ririek juga menambahkan, bahwa perseroan juga terus melakukan pengembangan infrastruktur dan jaringan. 

“Infrastruktur jaringan dan layanan terus kami kembangkan yang berdampak pada peningkatan expense. Ini adalah good cost dan investasi jangka panjang yang hasilnya mudah-mudahan akan dapat kita tuai bersama nanti.,” katanya.

Baca juga : Kepala BPIP: Jangan Pertaruhkan Nasib Bangsa Dengan Serangan Fajar

Pada segmen Fixed Broadband, IndiHome bukukan pendapatan sebesar Rp 14,4 triliun atau tumbuh 4,0% YoY dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,6%. 

Hingga akhir Juni 2023, IndiHome melayani 9,5 juta pelanggan atau tumbuh 7,2% dibanding periode yang sama tahun lalu dengan ARPU yang relatif stabil.

Pada segmen Mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan Rp 44,0 triliun yang didominasi oleh kinerja Digital Business yang terus menguat sebesar 7,4% YoY menjadi Rp 37,7 triliun dengan kontribusi 85,6% dari total pendapatan perusahaan yang pada tahun sebelumnya sebesar 80,5%. 

Meski bisnis legacy mengalami penurunan yang siginifikan hingga 25,7% YoY, namun Digital Business yang kian tumbuh menjadi amunisi bagi Telkomsel untuk mempertahankan kinerja dan profitabilitas. 

Perseroan meyakini bisnis ini berpotensi untuk terus tumbuh hingga akhir 2023 dan seterusnya. Selain itu, kinerja operasional Telkomsel juga semakin baik.

Hingga Juni 2023, segmen enterprise mencatat kinerja memuaskan dengan pendapatan Rp 9,3 triliun atau tumbuh 6,7% YoY. Layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar. 

Baca juga : Inovasi Teknologi Pertamina Dukung Target Produksi 1 Juta Barel Per Hari

Pertumbuhan kinerja segmen Enterprise meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu di mana hanya tumbuh 0,3% YoY. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis cloud melalui kerja sama strategis dengan pemain teknologi global, di samping terus meningkatkan kualitas dalam memberikan solusi digital kepada pelanggan.

Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp 8,2 triliun atau tumbuh 3,2% YoY.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan laba bersih Rp 1,02 triliun pada semester I/2023, meningkat 14,7% YoY. Kenaikan laba ditopang oleh pendapatan tumbuh 10,8% secara YoY menjadi Rp 4,13 triliun. 

Pendapatan ini didorong dari penyewaan menara yang meraih pendapatan Rp 3,45 triliun, meningkat 15,5% YoY. Bisnis ini mendominasi hingga 83,6% dari total pendapatan. 

Mitratel pun turut memperkuat bisnis serat optik dengan membangun sepanjang 10.628 km pada paruh pertama tahun ini dan menjadikan total serat optik yang dimiliki mencapai 27.269 km.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur, solusi dan layanan kepada masyarakat, hingga Juni 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai Rp 15,0 triliun atau 20,5% dari total pendapatan. 

Baca juga : Polri Pastikan, Kasus Polisi Tembak Polisi Di Cikeas Diusut Tuntas

Anggaran ini kata Ririek difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik. 

Pada bisnis fixed broadband, belanja modal digunakan untuk pengembangan akses fiber optic, infrastruktur kabel laut dan proyek lainnya seperti menara telekomunikasi dan data center. 

Sementara itu, belanja modal juga digunakan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G serta penguatan sistem IT.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.