Dark/Light Mode

96 Negara Jadi Pasien IMF

Bersyukur, Indonesia Cepat Pulih Dan Bangkit

Minggu, 6 Agustus 2023 06:45 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka, yang di­siarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/8). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi saat menghadiri Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka, yang di­siarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/8). (Foto: BPMI Setpres)

 Sebelumnya 
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, terbebas dari krisis, Indonesia terus fokus mendorong pertumbuhan ekono­mi dan memanfaatkan keunggulan demografis untuk mencapai visi menjadi negara maju berpenda­patan tinggi di 2045.

“Optimisme ini didukung per­tumbuhan ekonomi yang cukup baik,” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (2/8).

Dari sisi indikator perekono­mian domestik, menurutnya. Indeks Manufaktur (Purchasing Manager Index/PMI) Indonesia berada pada level ekspansif sebe­sar 52,7, naik dari posisi bulan lalu yang sebesar 50,3. Ini level tertinggi dalam 1,5 tahun terakhir, dan di atas negara- negara maju seperti Jepang dan Inggris.

Baca juga : Peduli Pendidikan, BenQ Indonesia Bantu Sekolah Dasar di Sumedang

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, terus menguatnya aktivitas ekonomi membuat PMI Indonesia melanjutkan level ekspansif yang stabil dan berkelanjutan selama 22 bulan beruntun.

Data ini meningkatkan ekspektasi positif pelaku usaha atas kondisi ekonomi Indonesia, sehingga berpeluang menarik investasi baru ke dalam negeri.

Menurutnya, semakin baik perekonomian membuat jumlah pengangguran turun. Tingkat pengangguran terbuka kita sudah kembali ke level 5,45 persen dan pada 2035, Indonesia berpotensi lepas dari middle income trap.

Baca juga : Setan Merah Belum Bangkit

Direktur Eksekutif Segara Re­search Institute Piter Abdullah mengatakan, saat ini tidak ada kondisi yang akan menyebab­kan Indonesia kembali menjadi pasien IMF.

“Hingga akhir 2023, tidak ada kondisi yang bisa menyebabkan Indonesia kembali berutang ke­pada IMF. Kondisi ekonomi dan fiskal kita bagus. Kalau saat ini kita ada utang, hampir 85 persen adalah Surat Berharga Negara (SBN) yang pemegangnya orang Indonesia juga. Semua masih aman terkendali,” jelas Piter ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Kondisi ini sangat jauh ber­beda dengan krisis ekonomi tahun 1998. Saat itu, kondisi fiskal Indonesia sangat rentan dan tidak ada lembaga keuangan internasional maupun negara yang mau memberikan pinjaman ke Indonesia, karena khawatir dengan kemampuan bayar yang rendah.

Baca juga : Jalin Kesepakatan, Indonesia-Jepang Komit Perluas Kemitraan UMKM Dalam Rantai Pasok Global

Artinya, kondisi Indonesia masih cukup baik dan diyakini mampu bertahan menghadapi resesi global yang saat ini masih terjadi.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu 6/8/2023 dengan judul 96 Negara Jadi Pasien IMF, Bersyukur, Indonesia Cepat Pulih & Bangkit

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.