Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jika Dibiarkan, UMKM Bisa Tamat
Produk Murah China Seliweran Di TikTok
Rabu, 16 Agustus 2023 07:25 WIB
Sebelumnya
Menurut dia, secara komprehensif, keluar masuk barang seharusnya betul-betul diproteksi sedemikian rupa. Jangan sampai produk lokal kalah bersaing dari produk luar negeri, akibat terlalu gampang masuk ke Tanah Air.
Sebab pada dasarnya, imbuh mantan Ketua Indonesia Corruption Watch (ICW) ini, setiap negara memperlakukan produk asing seperti itu untuk melindungi produk dalam negerinya.
“Kalau kita terus menerus memberi karpet merah untuk produk impor tanpa memperhitungkan persaingan yang tidak fair dari dalam negeri, bisa tamat produk UMKM,” tegas Menkop.
Baca juga : Pemuda Ganjar Buat Pelatihan Produk Kerajinan Aluminium Di Ogan Ilir
Teten mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sejumlah usulan. Di antaranya, produk impor dari luar yang datang ke Indonesia sebaiknya berlabuh di pelabuhan paling jauh di Indonesia seperti Sorong, Papua Barat, sehingga produk yang masuk dikenakan ongkos lagi dari tempat terjauh. Dengan begitu produk di dalam negeri masih bisa kompetitif.
“Kemudian, Tol Laut tidak boleh diakses untuk perdagangan yang tidak sesuai,” katanya.
Menurut Menteri Teten, kedua usulan tersebut bisa menjadi bagian penguatan dari kebijakan Pemerintah soal hilirisasi, dalam memperkuat industri dalam negeri. Sekaligus memperkuat UMKM dengan kebijakan substitusi impor untuk pengadaan barang dan jasa.
Baca juga : Masyarakat Madura Terbantu Program Sembako Murah Relawan Sandiaga Uno
Menyoal ini, Peneliti Center dari Innovation and Digital Economy Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mendukung upaya Pemerintah di dalam melindungi produk lokal dari serangan impor.
Nailul berpendapat, penerapan bea masuk barang jadi impor dengan nilai cukup tinggi, harus dilakukan Pemerintah. Namun keputusan itu akan mendapat pertentangan di pasar internasional.
“Pemerintah perlu merumuskan payung hukum yang jelas dan bisa dipakai saat negosiasi ke dunia internasional, termasuk negosiasi bilateral,” imbau Nailul kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya