Dark/Light Mode

Disaranin Bikin Poros Capres Sendiri

Beringin Terlalu Berisiko

Rabu, 12 Juli 2023 07:45 WIB
Peneliti Senior LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam paparan surveinya di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Senin (19/6). (Foto: Ist)
Peneliti Senior LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam paparan surveinya di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Senin (19/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Pakar Partai Golkar memberi rekomendasi kepadaKetua Umumnya, Airlangga Hartarto jelang Pemilu2024. Salah satunya, bikin poros sendiri di Pilpres 2024 dan maju sebagai Calon Presiden (Capres). Tapi, langkah ini dinilai amat berisiko.  

Menteri Koordinator Perekonomian itu, disarankan tak perlu membawa Beringin bergabung dengan salah satu dari tiga poros Capres yang ada saat ini. Menanggapi hal ini, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby meni­lai, Golkar terlalu berisiko mem­bangun poros sendiri. Sebab, daya tawar Airlangga belum tinggi sebagai Capres.

Baca juga : Gardu Ganjar Bikin Ngobrol Bareng Milenial Di Serang Banten

Seandainya dipaksakan, pen­capresan Airlangga terancam ga­gal. "Justru bisa kontraproduk­tif," kata Adjie kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dikatakan, posisi tawar Airlangga justru sudah kuat menjadi Cawapres. Ketua Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) itu bisa masuk ke poros Capres Prabowo Subianto maupun Capres Ganjar Pranowo.

Baca juga : Dubes Djauhari Oratmangun Sampaikan Prospek Kerja Sama Energi Hijau Dan BRI

"Dalam survei kami, duet Prabowo-Airlangga berpotensi memenangkan Pilpres 2024. Karena Airlangga punya partai besar dan tokoh yang dianggap dapat memperbaiki ekonomi nasional," terangnya.

Sementara pengamat Politik Trias Politika Strategis, Agung Tri Baskoro menilai, secara internal, hasil rapat Dewan Pakar Partai Golkar sifatnya sekadar saran. Secara institusi partai, Airlangga tak wajib menjalankannya.

Baca juga : Resmikan Rumah Sakit dan Polres Tapsel, Kapolri Ingatkan Beri Pelayanan Terbaik

Namun, dari sisi eksternal, masukan Dewan Pakar ini relevan dengan kebutuhan Golkar untuk mengembalikan posisi tawar pasca bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Artinya, Airlangga perlu segera memastikan langkah politik Golkar ke depan. Apakah mem­buat poros baru atau bergabung dengan koalisi yang sudah ada.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.