Dark/Light Mode

Jika Dibiarkan, UMKM Bisa Tamat

Produk Murah China Seliweran Di TikTok

Rabu, 16 Agustus 2023 07:25 WIB
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki. (Foto: Humas KemenkopUKM)
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki. (Foto: Humas KemenkopUKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdagangan di platform e-commerce sudah tidak sehat. Sebab, banyak produk murah China seliweran diobral di lapak online. Jika kondisi ini dibiarkan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal rentan gulung tikar.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki meminta, agar para pelaku e-commerce mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia. Menurutnya, kebijakan perda­gangan elektronik sangat ur­gent diperbaiki Pemerintah untuk melindungi UMKM di dalam negeri.

“Produk lokal tidak bisa ber­saing dengan produk China yang masuk lewat e-commerce cross­border yang tidak diatur,” ke­luh Teten seusai melakukan pertemuan dengan 40 seller platform e-commerce di Jakarta, Senin (14/8).

Baca juga : Pemuda Ganjar Buat Pelatihan Produk Kerajinan Aluminium Di Ogan Ilir

Teten menilai, revisi bukan hanya dibutuhkan pada Pera­turan Menteri Perdagangan (Per­mendag) Nomor 50 Tahun 2020 soal Perdagangan Elektronik, tapi harus ada playing field dan perlakuan yang sama mengenai tarif serta biaya masuk.

Untuk itu, sambung Teten, Ke­menterian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengajukan dua usulan terkait perlindungan produk UMKM dari serangan impor di platform e-commerce.

Pertama, terkait adanya tam­bahan kebijakan bea masuk untuk produk-produk jadi dari luar negeri yang bisa menggerus keberadaan produk UMKM.

Baca juga : Masyarakat Madura Terbantu Program Sembako Murah Relawan Sandiaga Uno 

Mantan Kepala Staf Kepresi­denan itu mengaku melihat sendiri produk China dijual di salah satu platform dengan harga sangat murah.Salah satunya di TikTok Shop.

“Harganya tidak masuk akal. Ini namanya sudah ada preda­tory pricing. Itu karena pasar kita terlalu longgar, sehingga barang mereka bisa masuk ke sini dengan harga semurah-murahnya,” aku Teten.

Ia menegaskan, praktik preda­tory pricing tidak boleh dilaku­kan di Indonesia. Semua plat­form harus mematuhinya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.