Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ganggu Hilirisasi Di Indonesia
Bahlil: Pajak Global 15 % Akal-akalan Negara Maju
Senin, 21 Agustus 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia menginginkan prinsip keadilan dalam pemberlakuan Global Minimum Tax (GMT). Penerapan GMT hanya akan menguntungkan negara maju yang daya saing investasinya lebih kuat.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta GMTdikaji ulang.
“Jangan sampai ini diimplementasikan, kemudian menguntungkan satu kelompok negara tertentu. Ini kita nggak mau,” kata Bahlil yang juga Ketua ASEAN Investment Area (AIA) Council saat ASEAN Economic Ministers’ (AEM) Meeting di Semarang, Jawa Tengah, kemarin.
Baca juga : Muslimah Ganjar Gelar Lomba Fashion Show Di Jakarta Timur
Bahlil menjelaskan, penerapan GMT saat ini belum apple to apple antara negara maju dan berkembang. Negara maju harus membuka ruang bagi negara berkembang untuk menarik investasi untuk mencapai kemajuan.
Menurutnya, untuk menarik investasi, negara berkembang saat ini masih membutuhkan pemanis. Pasalnya, kebijakan perpajakan negara maju tidak bisa dipukul rata dengan negara berkembang. Hal ini juga sudah dikaji di Indonesia.
Selain itu, bila GMTditerapkan terlalu dini, maka akan mengganggu program hilirisasi yang sedang digalakkan Pemerintahan Jokowi. Investor negara maju akan kembali berinvestasi ke negara asal mereka.
Baca juga : Generasi Z Indonesia Dalam Konteks Geopolitik Global
Dengan adanya GMT15 persen, mau tidak mau negara berkembang yang lagi mendorong hilirisasi akan mengalami hambatan besar. Sebab, pemilik modal yang punya teknologi dan menanamkan modal akan berinvestasi di negara sendiri.
Selain itu, kebijakan GMT akan memaksa negara-negara berkembang untuk mengirim bahan baku ke negara negara maju.
“GMT ini tidak lebih dari akal-akalan negara-negara maju. Kita sudah paham. Jangan lagi anggap kita tak paham,” ucap Bahlil.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya