Dark/Light Mode

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (56)

Menyesuaikan Trend Globalisasi Umat Islam

Senin, 24 Juli 2023 06:16 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelajaran beharga yang dapat dipetik dari sejarah perjuangan Islam di masa awal, terutama pada periode Nabi dan sahabat, ialah mengapa konsep ummah begitu cepat dan mudah diterima? Mengapa begitu gampang menembus batas geografis dan merasuk di dalam lapis-lapis budaya masyarakat lokal? Jawabannya, karena konsep ummah dibangun di atas asas universal. Konsep ummah Islam mempunyai kekuatan batin, sehingga membuat sasaran-sasarannya tidak kuasa menolaknya. Bukan hanya gagasannya masuk akal, tetapi juga sehati dengan masyarakat.

Apabila stelsel ummah bersentuhan suatu negeri, maka serta merta negeri itu respek dan merelakan diri tunduk di bawah spirit konsep ummah. Asas universal ummah inilah kemudian melahirkan kebudayaan Islam.

Baca juga : Dasar Toleransi Dalam Bernegara

Kemudahan penetrasi kebudayaan dan peradaban Islam disebabkan karena asas peradaban Islam sangat universal dan seolah tidak menimbulkan ancaman bagi kekuatan-kekuatan lokal.

Penerimaan konsep ummah tidak menimbulkan ancaman terhadap pusat-pusat kerajaan dan pemerintahan setempat. Kalaupun ada, maka itu memang sejalan dengan nilai-nilai luhur lokal mereka. Para penguasa lokal tetap saja bisa melanjutkan kekuasaan dan pengaruhnya tanpa harus terusik dengan kehadiran orang baru. Yang dihadirkan dalam konsep ummah ialah ajaran, bukan orang.

Baca juga : Mengedepankan Pemimpin Adil

Di antara asa universal ummah ialah: 1) al-ikha, yaitu menjunjung tinggi rasa persaudaraan kemanusiaan antara para pendatang dan penduduk lokal. Program al-ikha’ ini dicontohkan Nabi ketika hijrah ke Madinah.

Laki-laki pendatang (muhajirin) dikawinkan dengan perempuan pribumi (anshar). Demikian pula sebaliknya, laki-laki anshar dikawinkan dengan perempuan muhajirin. Akibatnya, pembauran genetik yang dampaknya sangat strategis secara psikologis sangat penting. Generasi penerus kedua kelompok tidak direpotkan lagi dengan isu pribumi dan pendatang, karena terjadi pembauran utuh antara keduanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.