Dark/Light Mode

BP2MI: Lepas Pekerja Migran di Hotel Berbintang, Sebagai Penghormatan Negara

Senin, 28 Agustus 2023 18:18 WIB
Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lasro Simbolon menegaskan seremonial pelepasan PMI di hotel berbintang merupakan bentuk kehadiran negara terhadap pahlawan devisa. (Foto: Istimewa)
Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lasro Simbolon menegaskan seremonial pelepasan PMI di hotel berbintang merupakan bentuk kehadiran negara terhadap pahlawan devisa. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Lasro Simbolon mengatakan, pelepasan pemberangkatan dan penempatan PMI oleh negara merupakan upaya menghormati pahlawan devisa.

"Pak Benny Rhamdani, Kepala BP2MI bahkan mengundang tokoh nasional para elite, VIP kita untuk memberikan satu, untuk menghormati PMI kita. Mereka ini pejuang keluarga, pemberani, pahlawan devisa. Dari pemberangkatannya saja harus kita hormati. Anda spesial, warga negara pemberani, pejuang keluarga," kata Lasro saat melepas 379 PMI Program Government to Government ke Korsel di Hotel Peninsula, Jakarta, Senin (28/8).

Penempatan dan pelepasan dengan skema G to G juga menegaskan bahwa PMI yang dikirim merupakan orang-orang terbaik yang siap bekerja. Sehingga, hak-hak PMI juga harus dipenuhi ketika bekerja di negara penempatan.

Baca juga : Kowarteg Ganjar Gelar Edukasi Pembuatan Alat Fogging Di Kemanggisan Jakbar

Apalagi, mereka juga berkontribusi pada roda ekonomi di masing-masing negara penempatan.

"Bekerja di sana, bukan meminta-minta, tapi bagian dari upaya membangun hubungan bilateral yang saling mengisi, saling melengkapi. Bagian dari perkembangan ekonomi juga di negara penempatan di Korea dan Jerman," tegas Lasro.

Lebih lanjut Lasro menjelaskan, melalui skema G to G, BP2MI juga ingin mengingatkan bahwa penting bagi calon PMI untuk bekerja ke luar negeri secara prosedural.

Baca juga : Pakai Masker Dan Kacamata Hitam, Menhub Nyamar Jadi Penumpang Cek LRT

Sehingga, mereka kelak bisa terhindar dari bahaya dan berbagai persoalan yang berpotensi menjerat PMI semasa di luar negeri. Sebab, dengan begitu negara melalui BP2MI, bisa memberikan perlindungan secara optimal, dari ujung rambut hingga ujung kuku.

"Bahwa mereka kalau berangkat dengan proses yang benar, resmi, prosedural, memiliki kapasitas, pelatihan dilalui, sertifikasi bahasa, lulus tes berhasil, mereka adalah duta bangsa dan negara hadir sejak awal sampai mereka kembali nanti. Sampai purna, sampai nanti kembali ke Tanah Air," papar Lasro.

Menurutnya, supaya orang-orang warga kita jangan korban dugaan, nonprosedural, korban bujuk rayu, di luar sana, itu ada ribuan, ada jutaan itu kalau kita ikuti data Bank Dunia.

Baca juga : Polusi Udara Di Jakarta Berkurang, WFH Hari Kelima Mulai Kelihatan Hasilnya

Diketahui, BP2MI telah mengirim 8.500 PMI untuk bekerja ke Korea Selatan di tahun 2023 dengan skema Government to Government (G to G). Keseluruhan dari mereka bekerja di sektor perikanan dan manufaktur.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.