Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Pesan Jokowi Untuk Presiden Selanjutnya
Hilirisasi Kudu Jalan Terus, Kalau Stop, Kita Rugi Besar
Jumat, 1 September 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi berpesan kepada pemimpin Indonesia berikutnya agar tak menghentikan program hilirisasi industri. Hilirisasi ini wajib diteruskan karena memberikan keuntungan yang besar bagi negara.
Pesan ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Tahun 2023, di Tangerang, Banten, kemarin.
“Meski ditekan Uni Eropa, WTO, IMF, (program hilirisasi) jangan mundur dan jangan berhenti. Saya pesan juga kepada Presiden yang akan datang, jangan sampai menghentikan namanya hilirisasi, karena kita bisa rugi besar,” kata Jokowi.
Baca juga : Jokowi: Presiden 2024 Jangan Hentikan Hilirisasi, Kita Bisa Rugi Besar
Jokowi menjelaskan, hilirisasi industri tidak hanya berkaitan dengan bahan mineral mentah saja seperti nikel, tambang dan tembaga.
Namun, hilirisasi juga terkait dengan semua produk mentah lainnya, seperti kopi, gula, rumput laut dan tepung.
“Jangan sekali-kali kita lanjutkan ekspor dalam bentuk biji kopi mentahan. Tetapi buat seperti produk olahan. Kuasai pasar di dalam negeri, begitu kita siap dengan industri olahan, baru diekspor semua,” tegasnya.
Baca juga : Jokowi Siap Dukung Pengelolaan Hutan Hingga Hilirisasi Di Kongo
Selain kopi, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menginginkan hilirisasi untuk komoditas lain seperti rumput laut dan kelapa sawit.
Kekayaan alam Indonesia berupa rumput laut menduduki peringkat dua di dunia sebagai komoditas ekspor, yang belum tersentuh kebijakan hilirisasi.
“Saya lihat rumput laut juga banyak yang belum dihilirisasi, karena ekspornya mentahan. Saya cek ke mana ini ekspornya, ke Filipina dan Thailand. Kenapa tidak dibuat industri sendiri di sini,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya