Dark/Light Mode

Gobel: BPJS Kesehatan Ikut Tentukan Kesuksesan Bonus Demografi

Minggu, 25 Juni 2023 09:35 WIB
Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang Rachmat Gobel (Foto: Instagram)
Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang Rachmat Gobel (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang Rachmat Gobel mengaku sangat fokus terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), sebagai penentu suksesnya pembangunan. Terutama, dalam memanfaatkan bonus demografi yang akan berakhir tahun 2030.

Kualitas SDM  diukur dari kondisi kesehatan masyarakat, kualitas literasi, dan kualitas pendidikan.

 “Semuanya berangkat dari nawaitu, niat melayani masyarakat agar terangkat dari kemiskinan. Serta melaksanakan politik pembangunan dan politik kemakmuran,” kata Gobel dalam sesi dialog dengan masyarakat di Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango, Sabtu (24/6).

Dalam konteks ini, Gobel menilai, BPJS Kesehatan memiliki peran yang sangat penting. Sebab, negara yang tak bisa menjamin masyarakatnya yang sakit, bisa terperosok kembali ke dalam jurang ketertinggalan dan kemiskinan.

"Percuma, banyak duit atau banyak aset, jika orangnya banyak yang sakit," cetus Gobel.

Baca juga : Gelar Baksos Kesehatan, Kapolri: Demi Keselamatan Masyarakat

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Gorontalo Djamal Ardiansyah yang hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya telah memberikan 1,8 juta pelayanan kesehatan pada tahun 2022. Melalui 20 rumah sakit dan 158 fasilitas kesehatan tingkat pertama, serta menelan biaya Rp 500 miliar.

Terkait hal tersebut, masyarakat setempat umumnya mengaku puas terhadap layanan BPJS Kesehatan. Meski ada yang mengeluhkan masalah pelayanan di rumah sakit yang masih belum baik, dan minimnya ketersediaan obat.

Ada juga masyarakat penerima bantuan iuran, yang mengadukan kepesertaannya dinonaktifkan. Sementara peserta mandiri, ada yang mengeluh tak sanggup membayar iuran bulanan setelah pandemi Covid.

Bonus Demografi

Bonus demografi di Indonesia yang menjadi modal penting menuju cita-cita menjadi negara maju, akan berakhir sekitar pertengahan tahun 2030-an. Karena itu, kita harus bisa memanfaatkannya dengan baik.

Baca juga : Menhub: Aspek Keselamatan No.1, Harus Terpenuhi Sebelum KCJB Beroperasi

Bonus demografi adalah kondisi masyarakat yang jumlah penduduk usia produktifnya lebih besar, dibanding jumlah penduduk usia kurang produktif.

Terkait hal ini, Gobel mengingatkan, kesuksesan memanfaatkan situasi bonus demografi, tidak terletak pada kehadiran negara di kalangan elite dan perkotaan. Yang memiliki peran penting, adalah kemampuan menghadirkan negara di tingkat bawah dan perdesaan.

Kaum elite dan perkotaan biasanya lebih mampu mengurus dirinya sendiri, dan juga lebih terjangkau oleh penjaminan kesehatan dan akses terhadap fasilitas kesehatan.

Sebaliknya, masyarakat di tingkat bawah dan perdesaan, sangat membutuhkan afirmasi negara.

Karena itu, menurut Gobel, kesuksesan dalam memanfaatkan bonus demografi tersebut terletak di desa dan di masyarakat bawah.

Baca juga : Beri Pembekalan, Bamsoet Ajak HIPMI Manfaatkan Bonus Demografi

"Itu sebabnya, saya hadir dalam dialog ini. Saya ingin mengecek, apakah masyarakat bawah dan di perdesaan sudah mendapatkan manfaat dari program Jaminan Kesehatan Nasional yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan? Apakah mereka sudah mendapatkan hak yang sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang tentan BPJS. Saya sebagai wakil rakyat, harus mengecek di lapangan,” papar Gobel.

“Negara harus hadir dan harus menjamin rakyatnya terlayani dan sehat," pungkasnya. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.