Dark/Light Mode

RCEP Berperan Penting Dorong Integrasi Perekonomian Regional

Kamis, 7 September 2023 18:30 WIB
Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid/Ist
Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia didapuk sebagai tuan rumah dialog Meja Bundar Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang akan diselenggarakan di Jakarta.

RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan 10 negara anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Serta 5 negara mitra yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.

“ASEAN mendorong efisiensi pada kegiatan ekonomi untuk mendukung kerja sama multilateral. Kami menantikan masukan dari para CEO mengenai tantangan serta bagaimana kami dapat memberikan kontribusi kepada ASEAN dan RCEP,” kata Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid melalui rilisnya, Kamis (7/9).

Arsjad mengatakan, RCEP adalah perpanjangan eksklusif  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Investasi Bisnis ASEAN. Sebanyak  40 perusahaan dari 15 negara, baik ASEAN dan negara-negara mitra dialog, turut serta dalam diskusi yang akan menggali berbagai potensi ASEAN melalui RCEP.

Baca juga : Mentan Dorong Hilirisasi Perkebunan Jadi Kekuatan Ekonomi

Disebutkan, RCEP sebagai kemitraan ekonomi modern, komprehensif, berkualitas tinggi, dan saling menguntungkan, dibangun di atas perjanjian bilateral ASEAN bersama 5 mitra Free Trade Agreement (FTA).

Arsjad menyatakan, diperlukan tindakan nyata untuk mencapai pembangunan global.

“Diperlukan tindakan utama untuk mencapai pembangunan global. Melalui visi kesejahteraan yang sama, kami berharap ASEAN dan RCEP dapat mencapai tujuan kita bersama memajukan ASEAN,” kata Arsjad.

Dia mengatakan, sebagai inisiatif strategis, RCEP berperan penting mendorong integrasi ekonomi regional, yang meliputi sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) global dan sepertiga populasi dunia.

Baca juga : Jokowi Dorong Sinergi ASEAN-PBB untuk Jaga Perdamaian Kawasan

Saat ini, kontribusi RCEP hanya sekitar 2 persen dari total aktivitas perdagangan negara-negara anggotanya. RCEP memiliki potensi besar untuk meningkatkan aliran perdagangan di wilayah ini. 

“KTT ini momentum penting mengingatkan negara-negara terkait untuk bersatu dalam menghadapi beragam tantangan global,” jelas Arsjad.

Sementara itu, Mitra Manajemen Kantor McKinsey & Company untuk Asia Tenggara Kaushik Das menyatakan, saatnya ASEAN bersinar. Sebab, RCEP menjadi sinyal kuat dukungan wilayah ini bagi sistem perdagangan multilateral.

“RCEP akan menempatkan ASEAN di garis depan pemulihan ekonomi global. Ini akan mendorong pelaku bisnis mengambil tindakan besar yang dapat menciptakan ekosistem berkelanjutan dan inklusif," kata Kaushik Das.

Baca juga : RSRP Hadirkan Penanganan Batu Ginjal Tanpa Operasi dengan Metode ESWL

Disebutkan, panel diskusi yang digelar  Khoon Tee Tan sebagai mitra manajemen McKinsey & Company untuk Indonesia, menghadirkan pembicara, antara lain Tan Sri Mohamed Nazir bin Tun Abdul Razak Anggota Dewan ASEAN-BAC, Ketua & Mitra Pendiri Ikhlas Capital George T. Barcelon, Ketua Kamar Dagang & Industri Filipina dan Anne Patricia Sutanto, Manajer Kebijakan ASEAN-BAC bidang Fasilitasi Perdagangan serta Ketua Komite Tetap Kadin mengenai Perjanjian Internasional.

Diskusi panel itu membahas langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai tujuan RCEP, menjelaskan peluang dan tantangan yang dihadapi, serta langkah-langkah strategis yang dapat ditempuh untuk mewujudkan visi RCEP. 

Sebagai puncak acara, Task Force Gabungan RCEP dicanangkan untuk menghimpun donasi para pemimpin industri dari negara-negara anggota RCEP, untuk mempercepat visi RCEP dan membuka jalur perdagangan bernilai lebih dari 100 miliar dolar AS setiap tahun hingga tahun 2030.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.