Dark/Light Mode

Inovasi Petrokimia Gersik Optimalkan Green Industry, Berikan Masa Depan Baru

Sabtu, 16 September 2023 00:13 WIB
Direktur Utama Petrokimia Gresi Dwi Satriyo Annurogo (tengah). (Foto: Petrokimia Gresik)
Direktur Utama Petrokimia Gresi Dwi Satriyo Annurogo (tengah). (Foto: Petrokimia Gresik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, terus menciptakan masa depan baru dengan mengoptimalkan green industry dan kepuasan pelanggan. Komitmen tersebut dapat dilihat dari inovasi-inovasi Petrokimia Gresik yaitu Internal Supply Chain Excellence (ISCE), High Efficiency Low Emission Eco-System, dan Phonska Alam yang baru-baru ini berhasil mendapatkan prestasi di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) di Bontang, Kalimantan Timur.

Direktur Utama Petrokimia Gresi Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, inovasi ISCE merupakan program pada rantai kegiatan pengelolaan logistik mulai dari proses unloading bahan baku dari kapal di pelabuhan, pengiriman ke gudang dan pabrik, hingga menjadi produk siap jual. Program ISCE berfokus dalam peningkatan efisiensi dan penurunan biaya supply chain dalam lingkup internal Petrokimia Gresik.

"Implementasi program ISCE mampu menurunkan biaya internal supply chain di Petrokimia Gresik dari Rp 376,3 miliar menjadi Rp 286,6 miliar, atau terdapat penghematan biaya hampir 24 persen," ucap Dwi Satriyo, di Gresik, Jumat (15/9).

Program ISCE berangkat dari upaya untuk melakukan penghematan dalam rangka memberikan produk terbaik dan kompetitif bagi pelanggan. Ada tiga solusi yang diberikan. Pertama, business process transformation dengan optimaliasi proses handling bahan baku dengan cara melakukan realokasi space gudang menggunakan prinsip FSN (Fast, Slow, Non-Moving) Analysis.

Baca juga : Petrokimia Gresik Pilih 5 Project Pertanian Santri Makmur

Kedua, program digital supply chain transformation dengan menciptakan beberapa aplikasi terintegrasi seperti Petroport, WMS Inbound, WMS Outbound, 2CE dan DTMS dalam rangka menunjang proses operasional. Ketiga, menciptakan program ER-PORT atau improvement dalam penerapan industri hijau di pelabuhan.

"Inovasi ini sebagai upaya perusahaan dalam mengakselerasi dan menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan yang selaras dengan tujuan bersama dari Pupuk Indonesia Grup,” ujar Dwi Satriyo.

Penerapan Ekosistem ISCE ini juga dapat diaplikasikan pada proses supply chain di perusahaan lain untuk menunjang kegiatan logistik yang efektif dan efisien. Ekosistem ISCE ini telah di-benchmark dan sedikit banyak memberikan inspirasi untuk beberapa perusahaan seperti Semen Indonesia, Pupuk Sriwijaya Palembang, Pupuk Iskandar Muda, dan Krakatau Bandar Samudera.

"Penerapan ekosistem ISCE menjadikan proses supply chain semakin optimal dan perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan melalui optimalisasi pasokan produk," kata Dwi Satriyo.

Baca juga : PBB: Semua Negara Harus Bersatu Selesaikan Masalah Myanmar

Inovasi ini berhasil menjadi Juara 1 kategori Best Growth dalam PIQI 2023. Selain itu, Petrokimia juga sukses membawa pulang sebagai Juara 2 kategori Best Sustainability untuk inovasi High Efficiency Low Emission Eco-System yang mampu menurunkan emisi dan meningkatkan environment safety.

“Inovasi ini mampu menurunkan beban emisi SO2 hingga 68,8 persen dari 97,29 ton per bulan menjadi 30,34 ton per bulan pada Stack Pabrik Asam Sulfat II, sehingga tiga kali lebih aman untuk lingkungan. Selain itu, inovasi ini juga selaras dengan tema PIQI 2023, yaitu Accelerating Into Green Future,” ujar Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik juga ditetapkan sebagai Best Performance dalam PIQI 2023 atas inovasi produk terbaru yakni Phonska Alam. Keunggulan dari produk ini yaitu dibuat dari bahan mineral alam yang dapat diterapkan dalam sistem pertanian organik.

“Upaya menurunkan emisi dan menghadirkan pupuk Phonska Alam untuk pertanian organik ini merupakan bukti Petrokimia Gresik terus berinovasi dan mendukung Pupuk Indonesia dalam menciptakan masa depan baru sebagai perusahaan global berwawasan lingkungan dengan menerapkan Green Industry,” ucap Dwi Satriyo.

Baca juga : Biomassa Jadi Andalan Energi Masa Depan

Prestasi tersebut berhasil diraih setelah Petrokimia Gresik berkompetisi bersama 56 Gugus Inovasi dari sebelas perusahaan Pupuk Indonesia Grup di ajang PIQI 2013. Inovasi-inovasi yang dihadirkan Petrokimia Gresik merupakan upaya perusahaan untuk mendukung Pupuk Indonesia dalam meningkatkan efektivitas proses, efisiensi biaya dan kinerja, sehingga semakin berdaya saing.

"Sebagai anggota holding, Petrokimia Gresik siap berkolaborasi dan berkontribusi melalui berbagai inovasi sehingga memberikan dampak positif bagi Indonesia dalam rangka menopang ketahanan pangan nasional, sekaligus salah satu tonggak solusi agroindustri dan petrokimia ramah lingkungan di tingkat dunia," pungkas Dwi Satriyo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.