Dark/Light Mode

Hari Ini Diresmikan Presiden

Warga Malaysia Dan Brunei Juga Ikut Nyoba Whoosh

Senin, 2 Oktober 2023 07:20 WIB
Warga berfoto dan mengambil gambar saat mencoba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alis KCIC alias Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal (WHOOSH), secata gratis pada masa ujicoba, dari Stasiun Halim Jakarta menuju Stasiun Tegalluar, Bandung (30/9/2023). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)
Warga berfoto dan mengambil gambar saat mencoba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alis KCIC alias Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal (WHOOSH), secata gratis pada masa ujicoba, dari Stasiun Halim Jakarta menuju Stasiun Tegalluar, Bandung (30/9/2023). (Foto: Tedy Octariawan Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Whoosh, nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hari ini bakal diresmikan Presiden Jokowi. Whoosh menjadi kereta cepat pertama di kawasan ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) yang beroperasi di Indonesia.

Kendati begitu, hingga ke­marin sore, belum ada kepastian berapa tarif tiket yang bakal dikenakan kepada penumpang.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi hanya memberikan gambaran, tarif KCJB ini akan berkisar Rp 200 ribu-Rp 300 ribuan.

Baca juga : Presiden Tak Bisa Melarang-larang

“Tarif resmi kereta cepat Ja­karta-Bandung akan diumumkan saat acara peresmian pada 2 Oktober 2023,” ucap Dwiyana di acara Hub Space X KAI Expo 2023 di Jakarta Convention Cen­ter (JCC), Jumat (29/9).

Dia menjelaskan, tarif yang nanti akan diumumkan meru­pakan hasil pertimbangan dari survei mengenai willingness to pay atau kesediaan untuk membayar.

Pihaknya telah melakukan survei dengan menggandeng PORTAL (Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa) Univer­sitas Indonesia (UI), yang juga bekerja sama dengan universitas di China yang memiliki basis kompetensi di bidang kereta api cepat. Dari hasil survei, kata Dwiyana, harga tiket berkisar Rp 350 ribu.

Baca juga : Hisnu Dukung Ganjar Targetkan 60 Persen Suara Pemilih Di DKI Jakarta

“Jumlah sampel dan semuanya sudah memenuhi kaidah survei. Kita tahu pada 2 Oktober bakal ada surprise,” ucapnya.

Tak hanya itu, Dwiyana juga meyakinkan, dalam penentuan tarif, mereka melakukan beberapa kali pengujian tentang ba­gaimana cara, metode dan hasil, termasuk interpretasi datanya. Apakah sesuai dengan kaidah yang ada dalam studi demand forecast di China. Dia juga menyebut kemungkinan adanya tarif khusus.

“Ada tarif dari stakeholder, mungkin di awal ada tarif sosial dulu. Biar masyarakat antusias. Orang duduk, merasakan, baru percaya bagaimana benefit dari kereta cepat,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.