Dark/Light Mode

Aman Untuk Investasi

Airlangga: Indonesia Punya Andil Besar Dalam Pertumbuhan Ekonomi ASEAN

Rabu, 11 Oktober 2023 13:30 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keketuaan Indonesia pada ASEAN tahun 2023 telah berhasil melahirkan berbagai hasil konkret, salah satunya ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Hasil Forum ASEAN-Indo Pasifik (AIPF) juga turut menguatkan komitmen negara-negara anggota ASEAN untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global di masa depan.

Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan perekonomian ASEAN juga solid dengan mencapai 5,6 persen pada 2022 serta diperkirakan akan mencapai 4,2 persen pada 2023 dan meningkat menjadi 4,5 persen pada 2024. Nilai total perdagangan di kawasan ASEAN juga berhasil mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu sebesar 3,8 triliun dolar AS pada 2022 atau meningkat sebesar 14,9 persen dari 3,3 triliun dolar AS dari tahun 2021.

“Konektivitas merupakan kunci bagi pembangunan ekonomi terpadu di kawasan. ASEAN telah dilengkapi dengan Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 untuk memperkuat konektivitas regional dan harus meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar inisiatif kerja sama subregional di bawah ASEAN,” ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, di Jakarta, Rabu (11/10).

Baca juga : Teten Apresiasi MoU Korea Dan Indonesia Dukung Industri Kendaraan Listrik Dalam Negeri

Airlangga menyampaikan, ASEAN termasuk kawasan yang stabil dan Indonesia turut berkontribusi dalam kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi ASEAN. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN dengan profitabilitas investor terlindungi sehingga investasi aman dan menguntungkan.

Terkait dengan ASEAN DEFA yang diluncurkan dalam Keketuaan ASEAN tahun 2023, perjanjian ini berfungsi sebagai upaya kolektif untuk mewujudkan potensi ekonomi digital ASEAN yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi secara masif yakni dari 1 triliun dolar AS menjadi 2 triliun dolar AS pada 2030.

Skema ASEAN DEFA juga mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas digital sebagai prasyarat untuk membuka sebagian besar dampak ekonomi digital terhadap perekonomian secara keseluruhan, termasuk memastikan tingginya tingkat akses internet kepada masyarakat yang didukung dengan perangkat dan jaringan seluler yang memadai. Menurut Indeks Kesiapan Jaringan dari Oxford Insights, skor indeks ASEAN saat ini 70 dan berada di atas rata-rata global (skor indeks 62) dengan jangkauan seluler yang tinggi dan jangkauan broadband yang terus berkembang.

Baca juga : Banyak Informasi Hoax, DPR Dukung Investasi Rempang Untuk Pertumbuhan Ekonomi

Menutup penjelasannya, Airlangga menggarisbawahi bahwa nilai tambah manufaktur yang telah menjadi kebijakan Indonesia untuk memajukan industrialisasi. Indonesia juga telah meluncurkan transisi mata uang lokal dengan 5 negara ASEAN sehingga bisa menggunakan Quick Response Code dari masing-masing negara, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan mata uang dolar AS di kawasan ASEAN.

“Jika kita bisa memperluas sektor lembaga keuangan ini lebih mendalam, dan melibatkan perbankan, menurut saya ini penting untuk melakukan stabilisasi perekonomian di ASEAN, khususnya untuk melindungi UMKM dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan situasi geopolitik,” pungkas Airlangga.

Dalam sesi doorstop, Airlangga menyampaikan bahwa dukungan perbankan sangat penting dalam menghadapi berbagai gejolak ekonomi. Terkait gejolak/krisis dalam sektor pangan, Airlangga menegaskan, ASEAN merupakan kawasan yang memiliki resiliensi yang cukup kuat karena mempunyai lumbung pangan.

Baca juga : Arsjad Rasjid Apresiasi Visi Penguatan Dan Pemberdayaan Ekonomi NU

Turut hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya Deputy Secretary General for ASEAN Economy Community Satvinder Singh, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat, Deputy Chairman and CEO UOB Group Wee Ee Cheong, serta Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan berikut jajaran UOB Group.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.