Dark/Light Mode

TF ESC-B20 Beri Napas Baru Bumi Dari Sektor Industri

Sabtu, 12 November 2022 08:00 WIB
Direktur Utama PT Pertamina yang juga Chair Task Force (TF) Energy Sustainability & Climate (ESC) Nicke Widyawati (kiri), bersama Managing Director Jababeka Infrastruktur yang juga Deputi TF ESC Agung Wicaksono (kedua kiri), pihak Hitachi dan L Oreal, melakukan penandatanganan mendukung Jababeka Net Zero Cluster, di Kintamani 2, Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua Bali, kemarin. (Foto: Ist).
Direktur Utama PT Pertamina yang juga Chair Task Force (TF) Energy Sustainability & Climate (ESC) Nicke Widyawati (kiri), bersama Managing Director Jababeka Infrastruktur yang juga Deputi TF ESC Agung Wicaksono (kedua kiri), pihak Hitachi dan L Oreal, melakukan penandatanganan mendukung Jababeka Net Zero Cluster, di Kintamani 2, Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua Bali, kemarin. (Foto: Ist).

RM.id  Rakyat Merdeka - Task Force Energy, Sustainability & Climate (ESC) - B20 terus memainkan peran sebagai katalisator transisi energi untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE). Lebih dari 7 juta orang meninggal dunia karena polusi udara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selalu mencatatnya sebagai peringatan. Oksigen alami asupan paru-paru penopang kehidupan harus terpapar berbagai partikel halus yang tersebar di udara. Bahkan sebagai penduduk Bumi, 91 persen populasi dunia telah menghirup udara yang tidak sehat.

Bagaimana bisa terjadi? Polusi udara, adalah jawaban yang pasti dari keadaan tersebut. Selain dari kendaraan bermotor, sektor industri menjadi salah satu penyumbang hal buruk tersebut dapat terjadi.

Baca juga : Erick: GATF 2022, Bukti Nyata Akselerasi Garuda Dalam Transformasi

Cluster-cluster industri memang menjadi primadona bagi perputaran roda ekonomi untuk memberikan harapan serta kesempatan kerja, di mana ceruk pundi uang mengalir deras seirama dengan perputaran roda mesin pabrik. Namun, efek samping industri, adalah alarm menyakitkan bagi kesehatan penghuninya.

Pengurangan dampak tersebut adalah hal bijak dari penghentian ancaman terburuk bagi Bumi yang dipijak. Cluster industri wajib bersahabat dengan lingkungan, guna memberikan napas baru untuk kehidupan, dari segi ekonomi serta kesehatan.

Baca juga : International Challenge 2022. PBSI Siapkan 5 Wakil Di Sektor Ganda

Mewujudkan industrial yang hijau (Green Industrial Cluster) bukanlah fantasi yang sukar dicapai, hanya perlu keadilan bagi manusia serta lingkungan maka hal tersebut dapat tercapai.

Kementerian Industri mencatat, penciptaan Green Industrial Cluster telah menghemat energi sebesar Rp3,2 triliun, dan penghematan air sebesar Rp169 miliar di Indonesia, bayangkan jika seluruh dunia selaras, akan ada penghematan skala besar untuk dapat dialihkan penanganan skala prioritas.

Baca juga : OJK: Perubahan Iklim Beri Dampak Buruk Sektor Keuangan

Dunia harus merespons alarm peringatan dari perubahan iklim, sebab selama 10 tahun terakhir, konsumsi energi tumbuh pesat sebesar 47 persen. Menurut perkiraan terbaru, pengurangan CO2 atau karbondioksida rata-rata tahunan perlu ditingkatkan setidaknya lima kali lipat dari saat ini, untuk mencapai target Perjanjian Paris.

Salah satu pilar penting dari dekarbonisasi atau pengurangan CO2 adalah efisiensi energi dan sirkularitas, dengan menggunakan teknologi yang sedang berkembang seperti modernisasi alat dan komponen hemat energi, serta adopsi sistem flaring recovery, atau sistem pemulihan pembakaran.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.