Dark/Light Mode

Investor Terus Berdatangan

Beban APBN Biayai IKN Berpeluang Lebih Ringan

Minggu, 22 Oktober 2023 07:10 WIB
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indone­sia Yusuf Rendy. (Foto: Antara)
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indone­sia Yusuf Rendy. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
“Ini harus diikuti aturan yang ketat agar para investor merealisasikan komitmen investasinya tepat waktu, agar multiplier ef­fect ekonominya bisa segera dirasakan masyarakat,” kata Tru­bus kepada Rakyat Merdeka.

Selain itu, menurutnya, realisa­si yang tepat waktu sangat penting untuk mengamankan APBN.

“Kalau investasi nggak masuk-masuk, memungkinkan anggaran APBNtersedot lagi untuk pembangunan IKN,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap­kan sudah ada 21 investor baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang berkomitmen untuk berinvestasi di IKN.

Baca juga : Bahlil: Investasi Di Luar Pulau Jawa Lebih Tinggi

Sampai Oktober 2023, total investasi yang masuk sudah mencapai Rp 31,46 triliun. Na­mun jumlah tersebut masih jauh dari total kebutuhan investasi pembangunan IKNyang men­capai Rp 460 triliun lebih.

“Sampai awal November ini su­dah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri yang sudah dan akan segera melakukan ground breaking proyek di IKN,” ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Ja­karta itu menilai investor sudah mengambil keputusan tepat jika berinvestasi di IKN. Sebab, in­vestasi mudah, aman dan saling menguntungkan.

Di berbagai kesempatan, Jokowi promosi kalau IKN se­dang dibangun dengan konsep hijau dalam rimba. Di mana 60 persen wilayahnya merupakan hutan. Hal ini membuat IKN menjadi kota netral karbon per­tama di Indonesia.

Baca juga : ASFA Foundation Jajaki Kerja sama Berkelanjutan Dengan Pemda Xinjiang China

“Pembangunan infrastruktur dasar dan pusat Pemerintahan di IKN diperkirakan bisa disele­saikan tahun 2024 mendatang,” tegasnya.

Direktur Perencanaan Makro Otorita IKN, Agustomi Masik mengatakan, Pemerintah opti­mistis masuknya investasi secara bertahap ke IKN akan mening­katkan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah di luar Jawa, khususnya wilayah timur.

“Pertumbuhan ekonomi yang besar di Jawa dan Sumatera seperti menghadirkan kesenjangan regional. Jawa menguasai pertumbuhan ekonomi sebanyak 22 persen. Sedangkan hampir 78 persen dibagi rata untuk seluruh wilayah,” kata Agus.

Dengan dibangunnya IKN di Kalimantan Timur, lanjut Agus, diharapkan bisa membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru untuk wilayah Timur Indonesia.

Baca juga : 70 Persen Warga Rempang Mau Digeser Ke Tanjung Banun

“Sesuai harapan Presiden Jokowi dalam membangun IKN, ke depan pusat pertum­buhan ekonomi bisa bergeser ke wilayah-wilayah baru sehingga pembangunan akan lebih merata,” ujar Agus.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu 22/10/2023 dengan judul Investor Terus Berdatangan, Beban APBN Biayai IKN Berpeluang Lebih Ringan

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.