Dark/Light Mode

Karyawan Hotel Sultan Resah dan Takut: Kok Kami Disomasi?

Jumat, 3 November 2023 13:37 WIB
Senior Chef Hotel Sultan Erick. (Foto: Istimewa)
Senior Chef Hotel Sultan Erick. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ratusan karyawan Hotel Sultan resah dan takut kehilangan pekerjaan menyusul somasi terbuka yang dilayangkan kuasa hukum Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK).

Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Parekraf Hotel Sultan Yana Mulyana menilai, somasi yang dilayangkan kuasa hukum PPKGBK menambah penderitaan karyawan Hotel Sultan. Tingkat hunian yang semakin sepi saja sudah membuat karyawan resah, apalagi ditambah ancaman pidana terhadap karyawan yang tetap bekerja.

“Terkait somasi yang dilayangkan kuasa hukum PPKGBK kepada karyawan Sultan Hotel Residence Jakarta, sangat-sangat salah. Di dalam Undang-Undang Ketengakerjaan, kami ini masih mempunyai hak dan kewajiban kepada pengusaha sebelum adanya PHK. Begitu pun perusahaan mempunyai hak dan kewajiban kepada karyawan. Apabila itu sudah terputus, maka gugurlah hak dan kewajiban kedua belah pihak,” ucap Mulyana, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (3/11).

Keluhan juga disampaikan Dafriyanova, Executive Housekeeper. Dia sudah 31 tahun bekerja di Hotel Sultan. Meniti karier dari bawah hingga mencapai level manager. Ayah 3 anak ini mengaku sangat takut dan khawatir dengan somasi kuasa hukum PPKGBK.

Baca juga : SIM Keliling Tangsel Selasa 31 Oktober, Cek Disini Lokasinya

“Anak saya masih kecil-kecil. Yang bungsu kelas 2 SMP, yang kedua kelas 1 SMA, paling besar kelas 2 SMA. Sedang butuh banyak biaya. Terus terang saya sangat khawatir. Kami kan pekerja, tugas kami melayani tamu," tuturnya.

Bekerja di divisi Housekeeping, ia dan tim bertugas menjaga kebersihan kamar dan seluruh public area. Para karyawan Hotel Sultan yang honorer, dengan turunnya tingkat hunian, tenaga mereka tidak bisa digunakan. Otomatis mereka tidak punya penghasilan.

Ketakutan serupa juga dirasakan Erick, Senior Chef yang telah bekerja di Hotel Sultan lebih dari 30 tahun. “Dengan adanya ancaman pidana itu saya takut berangkat kerja. Tapi, karena kebutuhan keuangan, saya terpaksa berangkat. Saya susah tidur, saya khawatir dengan kelangsungan kehidupan keluarga saya,” keluhnya.

Penghasilan sebagai Chef di Hotel Sultan sangat bermanfaat bagi keluarganya. Ia memiliki 3 anak. Pertama sudah hampir selesai kuliah, sedang menyusun skripsi, kedua mau masuk kuliah, yang ketiga kelas 3 SD, yang memerlukan banyak biaya.

Baca juga : Relawan Mas Bowo Gelar Senam Sehat Dan Pembagian Sembako Di Kota Cimahi

“Sebelum ada kejadian ini, kami bekerja dengan tenang, punya karier yang terus berkembang, punya pendapatan yang cukup, setiap tahun ada bonus, ada THR. Setelah kejadian ini, susah tidur, gimana nasib keluarga saya ke depannya. Jadi semacam mental damage. Semua pekerja di sini merasakan hal serupa” jelasnya.

Dia diminta manajemen untuk melayani tamu dengan baik. Tidak tahu dengan persoalan yang sedang dihadapi perusahaan dengan pihak PPKGBK.

Dampak konflik lahan Hotel Sultan antara PPKGBK dan PT Indobuildco ini berdampak terhadap penurunan hunian Hotel Sultan. Menurut Tuti Darojah, Sales, yang sudah lebih dari 23 tahun bekerja di Hotel Sultan, di Oktober 2023, beberapa group besar dengan kapasitas internasional yang sudah booking kamar. Tapi, dengan adanya pemasangan barikade penutup jalan, membuat tamu membatalkan semua reservasi.

“Kondisi kami sangat terpuruk. Mohon selesaikan di pengadilan, jangan menggangu operasional hotel dan jangan menyeret karyawan, lalu diancam pidana. Salah kami di mana pak?” tanya Tuti.

Baca juga : SIM Keliling Tangsel Selasa 24 Oktober, Cek Disini Lokasinya

Keresahan juga diutarakan warga negara asing yang menyewa apartemen Sultan Residence. Jeff Wilson, warga negara Inggris yang menempati Sultan Residence selama 25 tahun, menyayangkan tindakan penutupan jalan masuk dengan memasang barikade. Menurutnya, cara ini membuat tidak nyaman para tamu. "Selesaikan saja di pengadilan," sarannya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.