Dark/Light Mode

Dukung Revolusi Lokal, Menteri Teten Ajak Masyarakat Bangga Pakai Produk UMKM

Jumat, 10 November 2023 21:07 WIB
Menkop UKM Teten Masduki mendukung gerakan Revolusi Lokal, sebagai aksi nyata dari keberpihakan masyarakat terhadap perkembangan produk UMKM dalam negeri. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki mendukung gerakan Revolusi Lokal, sebagai aksi nyata dari keberpihakan masyarakat terhadap perkembangan produk UMKM dalam negeri. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
“Saya sudah bertemu dengan beberapa platform global dan menutup crossborder karena arus minimal barang 100 dolar AS, cara kita untuk melindungi produk lokal. Pasalnya, bukan cuma kita di Indonesia, bangsa lain juga sama melindungi marketnya melalui regulasi,” tutur Teten.

Untuk itu tegas Menteri Teten, perlu bagaimana membangun loyalitas diri sendiri, kebanggan terhadap produk karya anak bangsa.

“Membangun kesadaran kita kalau produk lokal berkualitas. Kita bisa memproduksi kebutuhan kita sendiri, sudah ada produknya disini kenapa beli produk dari luar,” ucapnya.

MenKopUKM mengatakan, Pemerintah akan terus memberikan dukungan yang lebih besar kepada pelaku lokal.

Seperti kebijakan 40 persen belanja barang dan jasa pemerintah harus ke UMKM.

Selanjutnya mendorong UMKM dalam rantai pasok industri besar dan BUMN.

Tercatat pada platform Padi UMKM Januari-Agustus 2023 mencapai Rp 3,5 triliun, melonjak dari 2020 yang hanya Rp 172 miliar dan 100.000 pelaku UMKM hingga kuartal II-2023.

Baca juga : Dukung UMKM Lokal, Agrinesia Raya Teken Kerja Sama Dengan Pemkab Sleman

Pada 2022 sebanyak 24.682 UMKM telah menjalin kemitraan dengan 17 BUMN, nilai transaksi sebesar Rp 5,1 triliun.

Di tahun 2023, sinergi kegiatan INABUYER B2B2G (Business to Business to Government) Expo sebanyak 1.000 KUMKM melakukan business matching nilai kerja sama sebesar Rp 1 triliun dari 48 kontrak.

“Pada rantai pasok industri Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong sebanyak 585 UMKM telah menjalin kemitraan dengan perusahaan besar, dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,53 miliar,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas menambahkan, Pemerintah terus mendorong pertumbuhan dan penggunaan produk UMKM melalui belanja pengadaan barang/jasa di Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar 40 persen produk koperasi dan UMKM melalui e-katalog.

“Sebanyak 6 juta ASN kita diwajibkan untuk belanja produk lokal, maka hal ini semakin kuat mendorong belanja produk dalam negeri. Revolusi Lokal, mudah-mudahan mampu memperkuat jaringan arus produk di Indonesia,” katanya.

Azwar berharap, semakin banyaknya kesempatan atau program yang digulirkan Pemerintah, maka semakin banyak item yang diproduksi oleh UMKM dan itu akan menghidupkan UMKM sektor riil dan kuat mendukung secara ekonomi nasional.

Berjaya Di Negeri Sendiri

Sementara itu, Pendiri dan Inisiator Revolusi Lokal Raymond Chin menambahkan, Revolusi Lokal merupakan gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaaan masyarakat terhadap produk lokal.

Baca juga : Muhammadiyah Targetkan Tanam 10 Juta Batang Pohon

Revolusi Lokal menggandeng tiga komponen penting dalam ekonomi negara produsen, konsumen, jajaran pemerintah, dan para pelaku bisnis terkait, seperti manufaktur, e-commerce, dan lain-lain.

“Gerakan ini berupaya untuk mengembalikan industri lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri sehingga bisa bersaing dengan merek global,” ujarnya.

Sebagai negara keempat dengan populasi terbesar di dunia, memiliki 69,3 persen masyarakat di usia produktif, hingga diprediksi jendela momentum untuk menjadi negara maju dalam rentang 10 tahun ke depan. Namun realitanya, tidak seluruh perkembangan ekonomi dinikmati oleh warga lokal.

Bahkan mengutip World Bank, nilai selish PNB dan PDB Indonesia di tahun 2022 lalu mencapai negatif 36,27 miliar dolar AS dan terus menurun.

“Hal ini mengindikasikan, warga Indonesia dianjurkan bisa lebih cepat untuk mengambil kesempatan dalam ekonomi Indonesia,” imbuh Raymond.

Ketua Duta Revolusi Lokal sekaligus CEO Nama Beauty Luna Maya yang turut hadir menceritakan saat awal mula dirinya memulai bisnis di bidang kecantikan.

Ia memulai bisnis pada 2019, ketika bisnis kecantikan lokal sedang hype dan booming. Di mana masyarakat mulai percaya dengan produk lokal.

Baca juga : JAMMI Dukung BNPT Libatkan Masyarakat Sipil Cegah Terorisme

“Tetapi di awal tahun ini setelah Covid19, brand lokal dihadapkan pada tantangan datangnya produk luar dari platform e-commerce, dan memberikan dampak yang besar bagi bisnis lokal. Hal ini menjadi ombak yang luar biasa bagi UMKM lokal, termasuk saya yang bisa dibilang pendatang baru,” kata artis layar lebar dan sinetron itu.

Hal itu diakui Luna, sempat menjadi keresahan dalam dirinya dan sebagian besar pelaku usaha lokal lainnya.

Akhirnya ia pun bertemu dengan Raymond Chin (Inisiator Revolusi Lokal) dan bertukar pikiran terkait keresahan yang sama.

"Keresahan bukan hanya dari sisi bisnis, tetapi juga terkait harapan suatu saat di mana Indonesia bisa menjadi tuan bagi produk-produk lokal. Produk lokal bisa bersaing di tingkat global," pungkas Luna Maya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.