Dark/Light Mode

Gerakan Nasional Revolusi Mental

Muhammadiyah Targetkan Tanam 10 Juta Batang Pohon

Sabtu, 28 Oktober 2023 08:54 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu`ti (tengah) melakukan penanaman pohon dalam kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), di Stikes Muhammadiyah Tegal, Jawa Tengah, Kamis (26/10). (Foto: Istimewa)
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu`ti (tengah) melakukan penanaman pohon dalam kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), di Stikes Muhammadiyah Tegal, Jawa Tengah, Kamis (26/10). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kondisi bumi sedang mengalami kerusakan yang sangat serius. Alam ini sedang tidak baik-baik. Krisis lingkungan ini akan terus berlangsung jika tidak secepatnya diselamatkan.

Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti saat menghadiri acara Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui gerakan penanaman pohon, pemberian makanan sehat untuk mencegah stunting, bersih-bersih lingkungan pesantren, pelatihan koperasi, pelatihan keadaban digital dan pencegahan intoleransi, di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah, Jalan Raya Kalibakung-Guci, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (26/10).

Kegiatan GNRM yang digelar sejak Kamis hingga Jumat ini merupakan kerja sama antara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dengan PP Muhammadiyah.

Menurut Abdul Mu'ti, persoalan perubahan iklim tersebut menjadi bagian dari persoalan yang harus diantisipasi dari sekarang. Salah satunya dengan cara menanam pohon.

Baca juga : Warga Muhammadiyah Bakal Dukung AMIN

"Ini merupakan persoalan kemanusiaan universal yang tidak boleh kita hadapi dengan pendekatan business as usual. Tapi harus ada pendekatan-pendekatan yang masif yang melibatkan berbagai stakeholder," ujarnya.

Oleh karena itu, kementerian mengajak Muhammadiyah sebagai bagian dari mitra strategis untuk bersama-sama mengurangi dampak perubahan iklim tersebut. "Muhammadiyah pada Muktamar ke-47 di Makassar sudah mengangkat persoalan perubahan iklim menjadi bagian dari persoalan yang harus diantisipasi," imbuhnya.

Abdul Mu'ti menjelasakan, lewat jalur kultural dan struktural, Muhammadiyah melakukan gerakan menanam pohon untuk melestarikan alam. Dalam kaitan ini, perlu ada revolusi mental karena menyangkut prilaku yang harus diubah.

"Kita ini harus berubah. Maka perlu ada gerakan menanam pohon untuk memperpanjang usia dunia ini dan membuat udara masih tetap segar," katanya.

Baca juga : Relawan Santri Ganjar Adakan Senam Bersama Ribuan Warga Kutai Kartanegara

Ia berharap, program revolusi mental melalui penanaman pohon ini tidak berhenti layaknya seremonial. Tapi harus berlanjut dan menjadi bagian dari gerakan pimpinan perserikatan. Baik yang dilakukan Muhammadiyah, Aisyiyah, maupun amal-amal usaha Muhammadiyah.

“Target kami menanam pohon sebanyak 10 juta batang pohon. Itu sesuai program dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Dia menyatakan, penanaman pohon ini merupakan tanggung jawab semua rakyat Indonesia. Hal itu karena kondisi bumi sudah rapuh. Kerusakan lingkungan sudah terjadi di mana-mana. Bahkan, ancaman global perubahan iklim sudah sangat terasa.

“Ini harus ada gerakan kultural dan gerakan berbasis masyarakat. Kita harus berpartisipasi menyelamatkan bumi dan alam semesta ini. Caranya, dengan gerakan menanam pohon,” cetusnya.

Baca juga : Gerakan Kemanusiaan, Santri Ganjar Salurkan Bantuan Kebakaran Di Kabupaten Bone

Ketua Koordinator Tim Kerja Revolusi Mental Muhammad Sofyan menjelaskan, kegiatan GNRM itu tahun ini berlangsung di empat provinsi, yaitu Banten, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sejumlah pelatihan ini, yakni keadaban digital dan pencegahan intoleransi diikuti para guru yang dipusatkan di kawasan objek wisata Guci Bumijawa. Pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka menghadapi tahun politik supaya guru bisa menyebarkan kebaikan untuk mengantisipasi berita tidak benar.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud menambahkan, pada prinsipnya Pemkab Tegal sangat mendukung kegiatan Kemenko PMK bersama Muhammadiyah yang berkaitan dengan revolusi mental. Amir memandang, hal ini sangat penting dilakukan, karena Indonesia sedang berada di masa transisi perencanaan jangka panjang 2025-2045.

Untuk bisa mewujudkan itu, membutuhkan usaha yang sangat besar karena visi yang juga tidak mudah yakni Indonesia Emas dan Indonesia Maju. Ketika generasi muda tidak disiapkan sejak dini, usaha melangkah menjadi Indonesia Maju maupun Indonesia Emas menjadi wacana belaka.

Hadir pada kegiatan tersebut Ketua Koordinator Tim Kerja Revolusi Mental Muhammad Sofyan, Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud, dan beberapa tamu undangan lainnya. Kegiatan ini juga turut dihadiri PP Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, dan lainnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.