Dark/Light Mode

Cuma Untungkan Produsen Luar Negeri

Jokowi Kesal Uang Negara Buat Belanja Produk Impor

Rabu, 4 Oktober 2023 07:10 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyatakan anggota Korpri yang berjumlah 4,4 juta orang merupakan kekuatan besar penentu kemajuan bangsa. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc)
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyatakan anggota Korpri yang berjumlah 4,4 juta orang merupakan kekuatan besar penentu kemajuan bangsa. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali mengungkapkan kekecewaannya lantaran perilaku Aparatur Sipil Negara (ASN) lebih memilih belanja barang impor daripada produk dalam negeri. Padahal, proyek belanja tersebut dibiayai uang negara.

Perilaku tersebut dianggap tidak peka, karena bakal menguntungkan produsen luar negeri. Karena itu, Jokowi menekankan program belanja produk dalam negeri kepada kementerian, lembaga dan Pemerintah Daerah (Pemda).

Baca juga : WNI Di AS Dan Canada Antre Foto Bareng Pak Ganjar

Eks Wali Kota Solo itu mengaku, sangat sulit mengumpul­kan penerimaan negara. Mulai dari pajak, retribusi, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), loyalti, dividen BUMN (Badan Usaha Milik Negara), hingga urusan bea cukai.

“Sangat sulit mengumpul­kan itu semua jadi APBN, jadi APBD. Kemudian belanjanya malah barang impor, bodoh sekali kita. Sampaikan ke semua dinas, kita kumpulkan pendapatan sulit sekali,” tegas Jokowi, saat Rakornas Korpri 2023 yang disiarkan virtual, kemarin.

Baca juga : Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara Semakin Kompleks

Jokowi menilai, pembelian barang dan jasa Pemerintah secara impor tidak memiliki daya ungkit ekonomi. Semakin banyak impor, justru negara lain yang untung.

“Selalu saya ingatkan, impor ini tidak memiliki trigger ekonomi terhadap produk UMKM dan peru­sahaan dalam negeri,” jelasnya.

Baca juga : Harga Cabai Dan Bawang Turun Di Samarinda, Jokowi Tekan Harga Beras Dengan SPHP

Mantan Gubernur DKIJakarta itu mengaku, sudah sangat sering mengingatkan instansi Pemerin­tah untuk belanja produk dalam negeri. Namun, sampai saat ini realisasi belanja produk dalam negeri oleh instansi Pemerintah masih minim.

Menurutnya, tahun 2023 hanya menyisakan 3 bulan, namun paling besar belanja produk lokal oleh instansi Pemerintah dari APBN baru 69 persen, dari APBD 56 persen dan BUMN 46 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.