Dark/Light Mode

Jadikan KEK Destinasi Investasi

Pemerintah Ajak Seluruh Stakeholder Optimalkan Strategi Komunikasi

Jumat, 10 November 2023 20:34 WIB
Sekretaris Kemenko Perekonomian yang juga Plt. Sekjen Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusu (KEK), Susiwijono Moegiarso di acara FGD Strategi Komunikasi KEK, Jumat (10/11/2023). (Foto: Fazry/RM.id)
Sekretaris Kemenko Perekonomian yang juga Plt. Sekjen Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusu (KEK), Susiwijono Moegiarso di acara FGD Strategi Komunikasi KEK, Jumat (10/11/2023). (Foto: Fazry/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Strategi Komunikasi Publik Pengembangan KEK di Jakarta, Jumat (10/11).

Acara ini digagas untuk merumuskan strategi komunikasi publik KEK. Dan mendiskusikan peran KEK terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia dari berbagai perspektif.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, menekankan pentingnya meningkatkan exposure melalui sosialisasi dan pemberitaan mengenai prospek dan dampak positif serta berbagai capaian KEK, sehingga KEK bisa menjadi salah satu destinasi investasi yang menarik bagi para investor.

“Dari sekian banyak tugas dan program yang dipercayakan ke kami, salah satunya terkait dengan masalah kawasan. Pengembangan kawasan ini menjadi salah satu andalan Pemerintah di dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun menarik investasi. Karena itu, kita diskusi, seberapa penting ini untuk terus dikomunikasikan, tidak hanya ke publik, masyarakat luas, yang lebih penting adalah ke investor dan calon investor,” ujar Sesmenko Susiwijono saat menyampaikan keynote speech pada FGD tersebut.

Susiwijono menyampaikan bahwa banyaknya jenis dan jumlah kawasan strategis di Indonesia juga berpotensi menyebabkan bias informasi di masyarakat dan bahkan dapat membuat pemahaman yang tidak sama antar Kementerian/Lembaga.

Oleh karena itu, harmonisasi dan sinkronisasi sangat diperlukan, termasuk juga penetapan kriteria dan target yang jelas.

Baca juga : Instansi Pemerintah dan RS Masih Andalkan Air Kemasan Galon Polikarbonat

Selain itu, beberapa kawasan juga mempunyai fasilitas/insentif yang beririsan, sehingga perlu dilakukan penajaman sasaran.

Sekretaris Kemenko Perekonomian yang juga Plt. Sekjen Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso (Tengah) di acara FGD Strategi Komunikasi KEK, Jumat (10/11). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian

Sesmenko menggarisbawahi bahwa peran penting seluruh stakeholders termasuk media tanah air sangatlah dibutuhkan.

Tanpa komunikasi publik yang tepat dan harmonis, berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah melalui KEK tidak akan memberikan hasil maksimal, terlebih apabila sudah muncul stigma tertentu di masyarakat.

“Kami mohon bantuan dari teman-teman media yang ada di sini, kemudian teman-teman para Kepala Biro Humas dari seluruh K/L, mohon bantuannya kita sama-sama menyiapkan komunikasi publik untuk mendorong mengenai pengembangan KEK ke depan,” pungkas Susiwijono.

Deputi Bidang Perekonomian Sekretaris Kabinet, Setya Bhakti Parikesit, menjelaskan KEK yang dikembangkan sejak 2009 punya peran penting dalam perekonomian.

Seperti dampak ekonomi di berbagai bidang, mulai dari serapan tenaga kerja, hingga pemberdayaan masyarakat sekitar.

Baca juga : HMI Jabodetabeka-Banten Minta Pemerintah Desak PBB Stop Perang Palestina-Israel

Selain itu, KEK juga berdampak pada pemberdayaan UMKM, peningkatan aktivitas ekonomi, peningkatan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) daerah dari aktivitas usaha di KEK, hingga terbentuknya pusat-pusat perekonomian baru di wilayah.

Kehadiran KEK diharapkan dapat membangun kemampuan dan daya saing ekonomi pada level nasional melalui sektor-sektor strategis yang bernilai tambah.

Berkembangnya jumlah KEK di Indonesia sejalan dengan kebutuhan investasi yang tinggi.

Saat ini, terdapat 20 kawasan yang telah ditetapkan sebagai KEK, yakni terdiri dari 10 KEK Industri, 9 KEK Pariwisata, serta 1 KEK Kesehatan dan Pariwisata.

Implementasi fasilitas dan kemudahan di KEK yang semakin lancar diberikan, terbukti memberikan dampak positif pada daya saing KEK sebagai destinasi investasi.

Secara kumulatif, KEK telah mencatatkan nilai investasi sebesar Rp 140 triliun dan menyerap 86.273 tenaga kerja dari 318 pelaku usaha.

Baca juga : Garuda Muda Belum Siapkan Strategi

Selain sebagai pengungkit daya saing, implementasi fasilitas kemudahan di KEK juga memberikan dampak signifikan pada peningkatan optimalisasi berusaha bagi pelaku usaha di KEK.

Berbagai kegiatan berkelas internasional juga telah dilaksanakan di beberapa KEK Pariwisata.

Seperti penyelenggaraan MotoGP dan World Superbike (WSBK) di KEK Mandalika yang telah dilaksanakan pada tahun 2022 dan pada Oktober 2023 kembali digelar.

Kemudian, KEK Tanjung Kelayang juga telah beberapa kali menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi internasional, salah satunya Pertemuan Tingkat Menteri Pembangunan G20.

Sekedar info, Kegiatan FGD ini juga diisi paparan sejumlah pengelola KEK.

Di antaranya Direktur Pengembangan Bisnis PT Pengembangan Pariwisata Indonesia selaku pengelola KEK Mandalika, Ema Widiastuti; Head of Corporate Services PT Kawasan Industri Kendal, Luki Rita Mayawati; GM HR & External Relation PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku pengelola KEK Gresik, Roro Ayu Yayuk Dwi Hastuti.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.