Dark/Light Mode

Kalah Cepat Sama Laos Dan Kamboja

Internet RI Paling Lemot Di ASEAN

Rabu, 29 November 2023 07:10 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. (Foto: Antara)
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kecepatan internet Indonesia menjadi salah satu yang paling lambat di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, kecepatan internet kita menempati posisi ke-9 dari 10 negara ASEAN.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengungkapkan, kecepatan in­ternet Indonesia hanya lebih cepat dari Myanmar.

Sedangkan di seluruh dunia, kata dia, kecepatan internet Indonesia menempati posisi ke-98 dengan rata-rata kecepatan internet berkisar 23,2 Megabit per second (Mbps).

Baca juga : PDI Perjuangan Jabar Gerah Didatangi Aparat

“Kita ngomong apa adanya. Bayangkan, kecepatan internet kita kalah sama Laos dan Kamboja.Jangan sama Singapura, nggak usah dibandingkan,” kata Budi Arie di hadapan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada acara Indonesia Digital Summit 2023 AP­INDO yang digelar di Four Seasons Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Menurut Budi Arie, isu ke­cepatan internet dikeluhkan di banyak daerah di Indonesia. Karena itu, pihaknya terus meng­godok berbagai kebijakan demi mendorong kecepatan internet.

“Saya godok berbagai ke­bijakan supaya asosiasi peng­guna jasa internet ini cepat dong. Mereka mampu jual internet 100 Mbps, itu cost-nya sama. Cuma yang ditawarin 5-10 Mbps. Ya kapan bisa cepatnya. Kan digital harus serba cepat,” jelasnya.

Baca juga : Anies Dan Prabowo Datang, Ganjar Berhalangan Hadir

Budi Arie mengatakan, dalam 5-10 tahun ke depan, Pemerintah melalui Kementerian Kominfo terus mengakselerasi infrastruktur digital, upscaling digital, hingga perlindungan keamanan.

Insentif untuk implementasi jaringan telekomunikasi 5G di Indonesia juga sedang dikaji. Budi menyebut hal ini sudah dibicara­kan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Dia menegaskan, perlu in­vestasi baru untuk mendorong permintaan penggunaan 5G. Pasalnya, saat ini pengguna 5G di Indonesia baru 5 persen dari semua ekosistem seluler.

Baca juga : Cuaca Depok Hari Ini Diramal Panas, Apa Akan Hujan? Ini Prakiraan Lengkap BMKG

“Kita mesti tingkatkan de­mand, sehingga orang perlu kecepatan dan investasi baru makin banyak,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.