Dark/Light Mode

Prinsip ESG Bakal Jadi Prioritas

Bank Mandiri Genjot Ekonomi Berkelanjutan

Jumat, 8 Desember 2023 07:20 WIB
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi memberi sambutan saat kegiatan Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2023 di Jakarta, Kamis (7/12/2023). Kegiatan bertema Sustainable Acts : Why Now, Whats Next? itu bertujuan mengolaborasikan seluruh stakeholder untuk bersama mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan mempercepat serta memperluas penerapan prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) nasional 2060. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww)
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi memberi sambutan saat kegiatan Mandiri Sustainability Forum (MSF) 2023 di Jakarta, Kamis (7/12/2023). Kegiatan bertema Sustainable Acts : Why Now, Whats Next? itu bertujuan mengolaborasikan seluruh stakeholder untuk bersama mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan mempercepat serta memperluas penerapan prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) nasional 2060. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memperkuat komitmen mendorong implementasi prinsip Environmental, Social and Governance (ESG). Ini dilakukan untuk mewujudkan keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi.

Kendati begitu, berdasarkan hasil riset dan penelitian Mandiri Institute teranyar bertajuk Sus­tainable Acts: Why Now, What’s Next?, ditemukan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan ESG terutama di pasar keuangan.

Chief Economist Bank Mandi­ri Andry Asmoro mengatakan, hal ini tercermin dari masih minimnya diferensiasi produk ESG dan gaya pendanaan. Ini terjadi karena masih rendahnya kesadaran terkait ESG.

Baca juga : Gelar MSF 2023, Bank Mandiri Gencar Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan

“Termasuk masih banyak yang belum percaya bahwa ESG seba­gai prioritas,” jelas Andry dalam konferensi pers Mandiri Sustain­ability Forum (MSF) 2023 di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Tak hanya itu, lanjut Andry, merujuk hasil survei tersebut, ditemukan pula 71 persen peru­sahaan terbuka meyakini praktik bisnis dengan prinsip ESG akan menjadi prioritas di masa depan.

Meski demikian, hanya 57 persen baru sadar akan target Nationally Determined Contri­butions (NDC) atau penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 2030.

Baca juga : KKP Kenalkan Budidaya Perikanan Berkelanjutan Pada Pelajar

Menurut Andry, investasi terkait ESG kini telah diper­sepsikan sebagai faktor utama dalam keberlanjutan bisnis, baik saat ini maupun masa depan.

Indikasinya, riset ini menun­jukkan data penandatanganan prinsip investasi bertanggung jawab atau Principles for Re­sponsible Investment (PRI) yang meningkat signifikan.

Menurutnya, hasil riset terse­but turut menyediakan perspektif baru tentang pandangan bisnis, investor dan pengelola dana tentang ESG yang dapat menjadi masukan penting untuk perbaikan ke depan.

Baca juga : APBN 2024: Prioritas Pendidikan, Genjot Kualitas SDM Berdaya Saing

Untungnya, hampir seluruh responden telah mempertim­bangkan melakukan praktik bisnis ESG ke depannya. Arti­nya, potensi bisnis berkelanjutan masih sangat terbuka.

“Bank Mandiri berkomitmen kuat untuk mengoptimalkan po­tensi tersebut,” tambah Andry.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.