Dark/Light Mode

Top 5 Investor Di IKN, Korsel Ingin Bangun Tol Bawah Laut Dan Taksi Terbang

Kamis, 28 Desember 2023 14:37 WIB
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono saat menjadi pembicara dalam lokakarya di Bengkel Diplomasi FPCI, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Lokakarya tersebut digelar Foreign Policy Community of Indonesia FPCI yang bekerja sama dengan Korea Foundation. (Foto: BCG/Rakyat Merdeka)
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono saat menjadi pembicara dalam lokakarya di Bengkel Diplomasi FPCI, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Lokakarya tersebut digelar Foreign Policy Community of Indonesia FPCI yang bekerja sama dengan Korea Foundation. (Foto: BCG/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan, investor dari Korea Selatan termasuk yang paling banyak berminat menanamkan modal di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Sejumlah perusahaan dari negeri kimchi itu ingin terlibat dalam sejumlah proyek seperti membangun tol terowongan bawah laut, taksi terbang, sampai smart city.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono saat menjadi pembicara dalam lokakarya bertajuk “Investment Nexus: IKN and the Path Forward for Indonesia and Korea”, di Bengkel Diplomasi FPCI, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Lokakarya tersebut digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang bekerja sama dengan Korea Foundation.

Agung mengatakan, seiring dengan dimulainya pembangunan IKN, sudah banyak investor asing yang menyatakan keinginannya untuk menanamkan modal di IKN. Sampai saat ini, kata Agung, suda ada 323 surat pernyataan minat (LoI) yang diteken OIKN dengan mitra. Dari jumlah tersebut, 45 persen berasal dari negara lain, termasuk dari Korsel.  Korsel masuk dalam daftar lima besar calon investor asing setelah Singapura, Jepang, China, dan Malaysia. “Secara nasional Korsel ini masuk 7 besar investor di Indonesia. Namun dalam pembangunan IKN ini, Korsel masuk Top 5. Jadi cukup agresif juga,” kata Agung.

Baca juga : Kunjungi Ponpes Di Tulungagung, Atikoh Didoakan Jadi Ibu Negara

Agung merinci beberapa perusahaan yang berminat berinvestasi di IKN. Beberapa di antaranya adalah LG CNS, Korea Land & Housing Corporation, Samsung C&T, LX International, dan Shinhan Sekuritas Indonesia. Kata dia, perusahaan asal Korsel itu berencana berinvestasi di tiga sektor prioritas pembangunan IKN yaitu kota pintar (smart city), perumahan, dan infrastruktur konektivitas.

Hyundai Motor Group misalnya, telah meneken MoU dengan OIKN untuk membangun ekosistem mobilitas Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia. AAM adalah drone yang bisa mengangkut kargo atau penumpang, semacam taksi terbang.

Selain itu, Daewoo Engineering & Construction juga sedang melakukan studi kelayakan untuk membangun terowongan tol bawah laut (immersed tunnel) di IKN dengan nilai proyek Rp10 triliun.  Jika terealisasi, tol bawah laut tersebut akan memangkas waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN dari semula dua jam menjadi hanya 30 menit.

Baca juga : Kepala BNPT Ingatkan Pentingnya Rawat Nilai Kebangsaan

Mantan Dirut PT Transjakarta itu menambahkan, pemerintah juga sedang membangun jalan tol yang targetnya bisa rampung tahun depan, untuk memotong waktu tempuh Balikpapan-IKN menjadi sekitar 50 menit.

Agung mengatakan, pihaknya akan terus mengajak calon-calon investor potensial untuk dapat langsung mengunjungi IKN. Dengan begitu, mereka dapat melihat langsung apa saja potensi yang mampu dikembangkan di Nusantara. “Kalau sudah begitu mereka pasti akan lebih tertarik,’’ katanya.

Agung menjelaskan Pemerintah ingin memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur antara lain untuk menumbuhkan pusat ekonomi baru di luar Jawa. Di IKN nantinya akan dibangun 9 kawasan. Kawasan 1 yang saat ini sedang dikebut pembangunannya adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).  Sementara 8 kawasan lain merupakan kawasan ekonomi dan pusat keuangan.

Baca juga : AHY: Raih Hati Dan Suara Rakyat

Agung memastikan, pembangunan IKN tidak akan membebani APBN. Pasalnya, mayoritas anggaran pembangunan berasal dari investasi swasta. Hal tersebut dibuktikan dari progres pembangunan IKN sejauh ini. Dari groundbreaking tahap 1 dan 2, sudah masuk investasi dari pihak swasta sebesar Rp 36 triliun. Adapun groundbreaking tersebut antara lain hotel, gedung perkantoran, rumah sakit, fasilitas pusat pelatihan sepak bola berstandar FIFA, sampai fasilitas di sektor energi.

Sementara, anggaran negara yang sudah mengucur untuk pembangunan KIPP sekitar Rp 35 triliun. “Jumlahnya hampir sama bahkan lebih banyak investor dibanding dari APBN," pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.