Dark/Light Mode

Sindir Tom Lembong

Bahlil: Capaian Investasi Tak Capai Target, Wariskan Investasi Mangkrak

Rabu, 24 Januari 2024 19:13 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membandingkan kinerjanya dengan pendahulunya.

Dia menyatakan, pada 2018, realisasi investasi tak mencapai target. Dari target Rp 765 triliun, hanya tercapai sebesar Rp 721 triliun. Saat itu BPKM dipimpin Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong.

"Jadi dalam fasenya ada target yang tidak tercapai," katanya dalam konferensi pers Kinerja Investasi 2023, Rabu (24/1/2023).

Bahlil kemudian memaparkan realisasi investasi sejak dirinya menjabat Kepala BKPM pada 2019.

Pada tahun itu, realisasi investasi mencapai Rp 826 triliun dari target Rp 817 triliun.

Kemudian pada 2020, realisasi investasi mencapai Rp 900 triliun dari target Rp 858 triliun.

Baca juga : Pendiri Bumi Global Karbon: Genjot Efisiensi Agar Aliran Investasi Makin Deras

Realisasi investasi juga mencapai target pada 2022 yakni Rp 1.207 triliun dari target Rp 1.200 triliun.

Kemudian realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun, dari target Rp.1.400 triliun.

“Ini perbandingan antara pejabat terdahulu yang tamatan Harvard, yang sekolahnya hebat, dan pejabat sekarang yang tamatan STIE Port Numbay, alumni Jayapura,” sindirnya.

Selain itu, Bahlil juga menyatakan, Tom mewariskan investasi mangkrak senilai Rp 708 triliun.

“Alhamdulillah dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 tahun investasi mangkrak tersebut mampu kami eksekusi sebesar Rp 558,7 triliun atau 78,9 persen," ungkap Bahlil.

Sementara untuk sisanya, Bahlil mengakui tidak bisa menyelesaikan karena faktor pandemi Covid-19.

Baca juga : Kunjungi Bali Utara, Gibran Janji Bakal Lakukan Pemerataan Pembangunan

"Perusahaan-perusahaan itu mundur. Ini sekaligus laporan saya kepada publik, bukan kita tidak bisa eksekusi tapi memang perusahaan mengalami problem internal karena persoalan Covid dan segala macam," tandas Bahlil.

Salah satu investasi mangkrak yang diselesaikan Kementerian Investasi adalah perkembangan investasi petrochemical di Indonesia, yakni pabrik PT Lotte Chemical di Cilegon, Banten.

"Apa bukti dari Rp 558,7 triliun itu? Yang pertama Lotte Chemical ini investasinya di Cilegon, sekarang progresnya sudah mencapai 80 persen," tutur Bahlil.

Nilai investasi perusahaan tersebut mencapai Rp 59,4 triliun. Sebelumnya, investasi ini mangkrak sejak tahun 2016 dan proyek kompleks Petrokimia ini memulai pekerjaan konstruksi pada 2022.

"Ini mangkrak 4-5 tahun, pemimpin saya terdahulu tidak bisa menyelesaikan ini, karena ilmu lapangan tidak ada sekolahnya di Harvard apalagi menyelesaikan permainan lapangan," sindirnya.

Investasi berikutnya yang sempat mangkrak adalah investasi Masdar mengenai pembangunan PLTS di Cirata. Mangkraknya selama 5 tahun, namun kini proyek tersebut telah terselesaikan.

Baca juga : Dampingi Ke Labuan Bajo, Wakil Ketua TKN: Gibran Ingin Bereskan Persoalan Rakyat

"Investasi di Cirata Masdar PLTS terbesar di Asia Tenggara, itu mangkrak 5 tahun. Alhamdulillah terselesaikan," imbuhnya.

Kemudian proyek mangkrak lainnya yang telah diselesaikan adalah pabrik Semen milik PT Kobexindo Cement di Desa Selangkau Kecamatan Kaliorang Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur.

"Itu saya diwarisi pemimpin terdahulu saya untuk diselesaikan, kita tidak boleh marah. Saya melanjutkan untuk memperbaiki," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.