Dark/Light Mode

Indonesia Importir Gula Terbesar Di Dunia

Darmin: Itu Impor Gula Untuk Kebutuhan Industri

Kamis, 10 Januari 2019 11:41 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Foto: Istimewa)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia tercatat sebagai importir gula terbesar  di dunia. Pemerintah diwanti-wanti untuk mewaspadai praktik pemburu rente. Hal itu dicuitkan Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri di Twitter kemarin. Isinya menyentil tingginya impor gula menjelang pemilu. 

Faisal membeberkan data perdagangan gula dunia. Datanya mencegangkan, Indonesia berada di peringkat satu sebagai impotir gula terbesar di dunia pada periode 2017-2018 dengan volume sebanyak 4,45 juta ton. Jumlah itu lebih tinggi dari impor dilakukan China yang berada di urutan kedua dengan volume 4,2 juta ton, dan Amerika Serikat (AS) di posisi ketiga dengan volume impor 3,11 juta ton. 

Cuitan tersebut ditanggapi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Ditegaskannya, kebijakan impor gula dilakukan pemerintah hanya untuk memenuhi kebutuhan industri. 

Baca juga : Besok, Wings Air Mulai Terbang Perdana Dari Jogja Ke Majalengka

“Itu gula untuk industri loh, kita tidak mengimpor gula kon¬sumsi. Untuk tahun ini kita belum ada sama sekali, belum impor,” ungkap Darmin di Jakarta, kemarin. 

Dia menjelaskan, pemerintah impor gula memiliki banyak alasan. Antara lain, pabrik gula lokal belum mampu memenuhi kebutuhan industri. Selain itu juga, dari sisi kualitas, gula lokal belum memenuhi standar kebutuhan industri. 

Keputusan impor itu, lanjut Darmin, tidak diputuskannya sendiri. Ditetapkan melalui rapat koordinasi (rakor) antar kementerian terkait. Khusus gula industri, diajukan oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar. 

Baca juga : Seniman Indonesia Tampil Dalam Pameran Seni Australia

“Rekomendasi impor melalui perindustrian. Nah, untuk soal produksi (gula) tanyanya ke Menteri Pertanian,” cetus Darmin.  Darmin mengungkapkan, pemerintah pada tahun ini berencana melakukan impor gula lagi dengan volume sebanyak 2,7 juta ton. Tetapi angka itu nanti kan difinalkan lagi. Karena, pemerintah akan melihat dulu stok gula yang masih ada di dalam negeri. 

Dalam cuitannya, Faisal mengingatkan pemerintah agar mewaspadai praktik pemburu rente. Dia khawatir kebijakan impor jika tidak dikendalikan dapat memperburuk defisit neraca perdagangan. 

“Praktik rente yang gila-gilaan seperti ini berkontribusi memperburuk defisit neraca perdagangan,” katanya.  Faisal menilai, segala upaya selama ini telah dilakukan pemerintah dalam memperbaiki neraca dagang kecuali memberantas pemburu rente. 

Baca juga : Bankir Banting Setir Jadi Bos e-Commerce

Sejak merdeka pada 1945, Indonesia hanya mencatat defisit perdagangan selama tujuh kali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit perdagangan antara lain terjadi pada 1945, 1952, 1961, 2012, 2013, 2014, dan 2018. 

Defisit terburuk terjadi pada 2013 dengan realisasi sebesar 4,1 miliar dolar AS. Namun pada 2018, sejarah defisit neraca dagang terbesar agaknya akan kembali terulang karena sepanjang Januari sampai November 2018, defisit dagang sudah mencapai 7,5 miliar dolar AS. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.