Dark/Light Mode

Tentang Pengembangan SDM

Apa Itu BI Religi?

Rabu, 9 Januari 2019 07:54 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo (kanan) bersama Direktur Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara Darmayana, dalam sesi wawancara khusus di Gedung Thamrin, Bank Indonesia, Senin (7/1). (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)
Gubernur BI Perry Warjiyo (kanan) bersama Direktur Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara Darmayana, dalam sesi wawancara khusus di Gedung Thamrin, Bank Indonesia, Senin (7/1). (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sangat concern dengan pengembangan sumber daya manusia di institusi yang dipimpinnya. Selain program pendidikan dan pengelompokan pegawai potensial, Perry meluncurkan program baru di bank sentral Indonesia, yaitu BI religi. Ini sejalan dengan harapan dan rencana Presiden bahwa di tahun 2019, Pemerintah akan fokus pada pengembangan SDM. Apa itu BI Religi, dan seperti apa penerapannya? Mari kita simak penuturan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sesi wawancara khusus dengan tim Rakyat Merdeka, di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Senin (7/1). 

Untuk mendukung rencana pengembangan SDM di tahun 2019, BI meluncurkan program baru BI Religi, di samping program unggulan SDM lainnya. Apa itu BI Religi, dan seperti apa penerapannya?

Baca juga : Maret Depan, Pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN Rampung

BI Religi adalah bagian dari program budaya kerja. Saya ingin mengajak pegawai dari pucuk pimpinan sampai bawah, memperbanyak ibadah berjamaah. Tujuannya, untuk menerapkan nilai-nilai agama dalam pekerjaan kita. Bentuknya, untuk umat Islam melakukan salat berjamaah. Umat Kristiani melaksanakan ibadah setiap hari kamis. Untuk yang beragama Hindu dan Budha, sedang kami susun programnya. 

Mengapa pegawai BI harus religius?

Baca juga : Terus Meningkat, Cadangan Devisa Indonesia

Kami ingin mempraktekan nilai-nilai ibadah dalam dunia kerja. Sekarang saat rapat, lalu ketika masuk waktu shalat, distop dulu, setelah itu dilanjutkan lagi. Lalu setiap melakukan kegiatan, diawali dengan pembacaan doa. Hasilnya justru baik. Banyak perubahan. Mengambil keputusan bagus, dan Alhamdulilah, sekarang pegawai BI wajahnya lebih cerah-cerah.

Di bidang pendidikan, bagaimana agar pegawai potensial mendapat tempat terbaik?
Kami membuat program kelompok pegawai potensial dari setiap jenjang. Lalu diberikan pendidikan. Dididik kepemimpinannya, dan di-mentoring pekerjaannya, bahkan sampai ke program BI Religi-nya. Aturan SDM juga disederhanakan. Sehingga, begitu ada kursinya, pegawai bisa langsung berangkat. Kami bahkan sudah bisa memetakan kebutuhan pegawai BI sampai lima tahun yang akan datang. Dari mulai jumlahnya, sampai kualifikasinya. ***

Baca juga : AP II Terus Persiapkan Pengembangan Bandara Jenderal Besar Soedirman


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.