Dark/Light Mode

Lindungi ESG Indonesia, IBA Undang Mantan Mendagri Taiwan Dan Ahli Karbon

Sabtu, 27 Januari 2024 16:50 WIB
Internasional Business Association (IBA) dan perusahaan Camel Sister Company mengundang Li Hongyuan dan Profesor He, ahli hak karbon di bidang teknik lingkungan ke Indonesia, Rabu (24/1/2024). Foto: Istimewa
Internasional Business Association (IBA) dan perusahaan Camel Sister Company mengundang Li Hongyuan dan Profesor He, ahli hak karbon di bidang teknik lingkungan ke Indonesia, Rabu (24/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Internasional Business Association (IBA) dan perusahaan Camel Sister Company mengundang Li Hongyuan, mantan Menteri Dalam Negeri Taiwan, Profesor bidang ekologi dan perlindungan lingkungan, dan Profesor He, ahli hak karbon di bidang teknik lingkungan ke Indonesia, Rabu (24/1/2024).

Mereka akan bekerja dengan tim profesional International dari Hongkong mempromosikan perlindungan lingkungan ESG Indonesia, energi hijau, proyek berkelanjutan, dan perdagangan hak karbon yang sedang secara aktif dipromosikan di seluruh dunia.

IBA dan Camel Asia menerapkan rencana inovatif demi pembangunan berkelanjutan di planet ini. Rencananya, tempat kremasi tinggi karbon yang sudah digunakan di berbagai daerah akan diperbaiki menjadi tempat kremasi rendah karbon, dan abu akan ditempatkan di Taman Kehidupan yang ramah lingkungan di gunung Jin Gang di bagian tengah dan selatan Pulau Bintan.

Metode ini sangat menghemat konsumsi lahan, mengurangi luas deforestasi, dan mengurangi emisi karbon. Taman tersebut saat ini berencana untuk memasok 300.000 tempat, dengan penilaian awal sebesar SGD 3 miliar.

Baca juga : IBA Undang Mantan Mendagri Taiwan Dan Ahli Hak Karbon

Ini merupakan lokasi pengujian pertama dan dapat direplikasikan di lokasi lain yang cocok, sesuai dengan keberhasilan pengujian awal di masa depan.

"Senilai Rp 33 triliun, ini akan menjadi sumber pendanaan untuk pembangunan pusat konvensi dan pameran, yang digunakan untuk menyumbang dan membangun ruang pameran ekonomi dan perdagangan untuk 38 provinsi Indonesia di Pulau Bintan," jelas Shan Shan selalu ketua IBA dalam keterangannya, Sabtu (27/1/2024).

Pihaknya akan merencanakan platform komunikasi dan pertukaran sumber daya yang menghubungkan Indonesia dengan sumber daya asing dan membantu setiap kabupaten kota di Indonesia untuk mengembangkan sumber daya yang kaya, pariwisata dan proyek investasi lainnya.

Selain itu, secara langsung mendorong perkembangan pariwisata dan perekonomian serta perdagangan di Pulau Bintan, secara bersamaan juga membantu lebih dari 500 kabupaten dan kota di Indonesia untuk bergabung dalam platform penghitungan dan perdagangan hak karbon.

Baca juga : Indonesia Ke 16 Besar, Asnawai: Tuhan Menjawab Doa Kita

"Serta membantu setiap kabupaten dan kota dalam memulihkan lahan dan hutannya ke kondisi semula," tuturnya.

Proyek ini juga memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara perdagangan hak karbon terbesar di dunia. Mantan Menteri Prof Lee Hong Yuan juga menjelaskan bahwa emisi karbon merupakan masalah global yang sangat krusial saat ini.

"Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak sekali sumber daya yang bisa digunakan untuk pengurangan karbon," tuturnya.

Implementasi rencana inovatif ini akan mendorong pembangunan ekonomi Indonesia melalui upaya perlindungan lingkungan hidup tingkat lanjut. Serta akan memberikan rencana implementasi yang paling langsung terhadap isu-isu lingkungan hidup secara global.

Baca juga : Bertemu Paguyuban Eks Kades, Bamsoet Dorong Peningkatan Kemandirian Pangan

Partisipasi Menteri Li, Profesor He dan tim Hongkong akan menambah sumber daya asing yang lebih maju ke dalam rencana ini dan meningkatkan kelayakan serta pengaruh proyek.

"Ini upaya kita bersama kita akan membantu mendorong perlindungan lingkungan global dan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan berkelanjutan di bumi," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.