Dark/Light Mode

Impor Beras Untuk Penuhi Cadangan Pemerintah

Bapanas Jamin Harga Gabah Nggak Melorot

Jumat, 2 Februari 2024 07:05 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Foto: Humas Bapanas)
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Foto: Humas Bapanas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Impor beras harus dilakukan lantaran produksi dalam negeri belum cukup memenuhi konsumsi masyarakat. Kebijakan impor dipastikan tidak membuat harga gabah turun.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Pemerintah masih memproses masuknya beras impor dari sejumlah negara. Impor dilakukan untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang pemenuhannya sulit dari dalam negeri akibat rendahnya produksi petani.

CBP ini digunakan untuk penyaluran bantuan beras dan intervensi pasokan dan harga. Akibat rendahnya produksi, harga beras masih tinggi.

Baca juga : Khofifah Orasi untuk Kemenangan Prabowo-Gibran, Ajak Warga Nyoblos ke TPS

Kendati begitu, Arief membantah masuknya beras impor memukul harga gabah di tingkat petani. Justru Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) pada Desember 2023, dinilai Badan Pusat Statistik (BPS), mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Tidak benar kalau ada yang menyampaikan harga di tingkat petani jatuh. Harga di tingkat petani harga terbaik di tahun ini. Harga di petani tinggi. Gabah di atas Rp 7.000, bahkan ada yang Rp 8.000,” tegasnya di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Akibat tingginya harga gabah di petani, maka ketika menjadi beras tentu meningkat dua kali lipat. Jika harga gabah Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kilogram (kg), maka harga beras bisa menjadi Rp 14.000 sampai Rp 16.000 per kg. Angka itu di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 10.900 per kg.

Baca juga : Jalankan Pemberdayaan, Presiden Jokowi Hargai Kerja Keras PNM

Karena itu, adanya bantuan pangan beras dilakukan untuk membantu masyarakat kelas bawah, agar tidak terdampak oleh tingginya harga beras.

Kemudian, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar juga memberikan pilihan kepada masyarakat agar mendapatkan beras lebih murah.

Arief juga menegaskan, penyaluran bantuan pangan yang dilakukan saat ini tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Umum (Pemilu).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.