Dark/Light Mode

Di Asia Tenggara

RI Jadi Negara Pertama Kandidat Anggota OECD

Kamis, 22 Februari 2024 07:00 WIB
Menteri Koordinator Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjabatan tangan dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann. DOK. Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjabatan tangan dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann. DOK. Kemenko Perekonomian

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merespons positif surat Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyampaikan keinginan Pemerintah untuk bergabung. OEDC memutuskan akan membuka diskusi aksesi dengan Indonesia.

Keinginan Pemerintah Indonesia ingin bergabung dengan OEDC disampaikan Menko Airlangga kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann, merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden Jokowi.

Dewan OECD memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia, Rabu (20/02). Keputusan tersebut mengikuti penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.

Baca juga : Pasokan Sembako Kudu Diperkuat Dari Sekarang

Keputusan untuk membuka diskusi aksesi juga menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara Mitra Utama OECD sejak tahun 2007 lalu. Sebagai forum yang menekankan pentingnya kolaborasi dan menyusun standar global, OECD sendiri hingga kini telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam upaya melahirkan kebijakan nasional yang progresif dan globally accepted.

“Keputusan Anggota OECD hari ini adalah sesuatu yang bersejarah. Pengajuan dari Indonesia adalah yang pertama di Asia Tenggara, salah satu kawasan dengan pertumbuhan paling dinamis di dunia. Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia adalah pemain global yang signifikan, memberikan kepemimpinan yang penting di kawasan ini dan sekitarnya,” ungkap Sekjen Cormann.

Lebih lanjut, Cormann menyampaikan bahwa keputusan untuk membuka diskusi aksesi tersebut akan memberikan manfaat bagi Indonesia OECD. Melalui diskusi aksesi, OECD berharap akan dapat memberikan dukungan bagi Indonesia dalam melanjutkan upaya reformasi untuk mencapai visi menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita minimal 30.300 dolar AS pada tahun 2045.

Baca juga : Nerrazurri Belum Aman

Di samping itu, Cormann berharap bahwa keterlibatan Indonesia dalam proses aksesi tersebut juga akan membantu memperkuat relevansi dan dampak global OECD.

Sementara itu, Airlangga berharap, proses aksesi tersebut dapat menjadi katalisator untuk mendorong peningkatan pendapatan per kapita Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, keanggotaan Indonesia dan penyelarasan peraturan dengan standar OECD juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat umum, seperti meningkatkan nilai investasi, mendorong UMKM menjadi pemain global, hingga meningkatkan kualitas SDM.

Baca juga : Gennaro Gattuso Digusur

“Kami berharap agar aksesi OECD bisa mendukung program prioritas Pemerintah Indonesia, antara lain ekonomi hijau, digitalisasi, pengembangan SDM, good governance, dan mendorong Indonesia segera lepas dari middle-income trap,” ungkap Airlangga.

Airlangga mengaku, dapat dukungan tertulis terhadap proses aksesi Indonesia, dari Australia, Jepang, Jerman, dan Slovakia. NOV

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 10, edisi Kamis, 22 Februari 2024 dengan judul "Di Asia Tenggara RI Jadi Negara Pertama Kandidat Anggota OECD"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.