Dark/Light Mode

Perlukah Great Rest City Dari IKN Dalam Mewujudkan Green Tecnology Di Indonesia

Rabu, 27 Maret 2024 20:15 WIB
IKN Nusantara dengan konsep smart grid enegy untuk tata kelola energi pada wilayahnya secara keseluruhan (Foto: Istimewa)
IKN Nusantara dengan konsep smart grid enegy untuk tata kelola energi pada wilayahnya secara keseluruhan (Foto: Istimewa)

Ibu Kota Negara (IKN) merupakan proyek terbesar pada abad ini oleh pemerintah Indonesia untuk memindahkan pusat pemerintah dari Jakarta ke daerah rancangan pemerintah. Ide yang dibuat pemerintahan Presiden Jokowi menjadi hangat diperbincangkan terlebih lagi setelah Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN Nusantara disahkan, maka perizinan serta segala macam proyeksi pemerintah memindahkan IKN pada wilayah Kalimantan Timur harus segera dilakukan karena memiliki dasar yang kuat untuk dilakukan. Sejatinya perpindahan ini menjadi sebuah awal baru yang gemilang untuk Indonesia, terlebih lagi dengan berbagai penelitian atau rancangan kegiatan pemerintah untuk menciptakan Indonesia Emas 2045 akan berjalan dengan baik.

Pemerintah saat ini berupaya menyelesaikan masalah terkait wilayah yang memiliki tata kelola ruang yang tidak terintegrasi dengan lingkungan hijau, terlebih lagi dengan dengan jumlah masyarakat yang meningkat maka tentu saja penggunaan teknologi dianggap sebagai individu sangat buruk. Adanya ketimpangan serta realitas perilaku masyarakat menyebabkan permasalahan itu mudah terjadi. Maka dengan ini, pemerintah berupaya mengambil kebijakan dengan maksud positif agar permasalahan degradasi atas teknologi dan lingkungan hidup tidak menjadi hambatan bagi pemerintah dalam pembangunan namun dapat dielaborasikan sehingga menghasilkan visi misi Pemerintah di tahun 2045. Penyelarasan lingkungan hijau melalui tata kelola wilayah baru diharapkan terjadi juga pada IKN dengan mengupayakan modernisasi pada teknologi di kota itu juga bagi penduduknya.

Praktik kerusakan lingkungan yang dilakukan terus-menerus sebenarnya tidak disadari oleh masyarakat itu sendiri, terlebih lagi kebutuhan masyarakat sangat bergantung teknologi menjadi tolak ukur yang diutamakan daripada menjaga lingkungan hidup. Masyarakat modern yang hadir saat ini menjadi “penghuni bumi” juga mengakui bahwa teknologi memberikan kemewahan untuk mereka sehingga tidak bisa memperjuangkan bumi ini. Masalah kerusakan lingkungan yang tidak bisa diminimalisir ternyata diperparah oleh masyarakat dengan tetap menggunakan sumber energi yang memiliki indikasi karbon.

Baca juga : Usia Sewindu, Aruna Agresif Jadi Pionir Teknologi Seafood di Indonesia

Keinginan dari perpindahan IKN ini seharusnya bisa menjadi kabar baik untuk masyarakat Indonesia yang diharapkan bisa lebih partisipatif dan kolaboratif untuk mewujudkan IKN tersebut. Terlebih lagi penulis merasa dengan hadirnya IKN ini jika berhasil terwujud mengenai tujuannya akan memberikan pandangan positif bagi negara-negara maju lainnya. Namun, penulis merasa perlu adanya penyelesaian masalah lainnya selain pandangan buruk masyarakat Indonesia terkait IKN mengenai Tata Kelola yang tidak baik untuk wilayah lainnya yang sudah lama terbentuk di Indonesia.

Hal ini perlu dipertimbangkan, terlebih lagi seharusnya pemerintah jika memang ingin memperuntukan IKN sebagai Smart Sustainable City dengan konsep Green Energy Tecnology harus bisa mewujudkan tata kelola yang baik juga kepada wilayah lainnya. Hal ini selaras dengan beberapa negara yang akhirnya berani memindahkan ibu kotanya dengan janji kepada wilayah sebelumnya untuk mewujudkan Great Reset City agar wilayah lainnya tetap tumbuh.

  • Tujuan Great Reset City dari IKN Nusantara sebagai Smart Sustainable City dengan konsep Green Energy Tecnology

Pemerintah Indonesia berharap dengan hadirnya IKN memiliki tujuan utama dalam dibuatnya melalui pidato Presiden Jokowi di tahun 2021 mengenai pengumuman awal akan dilaksanakan proyek besar IKN ini yaitu sebagai Smart Subtainable City pada skala internasional dengan mengubah pola pikir masyarakat mengenai Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris dengan simbol identitas nasional dan juga penggerak ekonomi Indonesia di masa depan. Banyak kritik yang bertujuan menghancurkan proyek dari IKN ini sendiri padahal diketahui bersama bahwa IKN ini ternyata berupaya untuk menjaga keberlanjutan hutan yang nantinya dari luas wilayah IKN masih 60 persen adalah hutan dan kehidupan masyarakat didalamnya memiliki protokoler yang ketat atas kebiasaan menjaga lingkungan. 

Baca juga : Bamsoet Dukung Investor China Kembangkan Green Energy di Indonesia

Pemerintah Indonesia juga dalam pembangunan IKN melalui blue print-nya dengan judul “Cetak Biru Kota Cerdas Nusantara” dijelaskan bahwa pembangunan IKN akan mengoptimalisasi penggunaan sumber daya alam dan energi melalui teknologi termasuk penerapan sistem manajemen sumber daya alam yang cerdas dan inisiatif efisiensi energi. Dalam hal ini pemerintah sudah menata kota ini dengan energi yang pintar melalui penggunaan teknologi digital agar lebih efisien dan ramah lingkungan. Jenis teknologi yang digunakan adalah Jaringan Cerdas (Smart Grid), Pasar Energi Cerdas (Smart Energy Market), Energy Storage System, dan Kendaraan ke-X (V2X).

Tata kelola energi hijau ini dengan bantuan sistem teknologi informasi dan komunikasi diharapkan, IKN dapat mengelola sistem energi cerdas di masa depan dengan fokus pada penggunaan energi terbarukan dan struktur yang lebih terdesentralisasi sehingga dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan sambil memastikan keberlanjutan pasokan energi terbarukan.

Baca juga : Menkes: Muhammadiyah Berperan Besar Dalam Peningkatan Kesehatan Indonesia

Hadirnya tata kelola wilayah yang baik untuk IKN seharusnya juga bisa diwujudkan setelah keberhasilan IKN ini dilakukan kepada wilayah lainnya secara bertahap, mengingat bahwa wilayah Indonesia bukan hanya IKN namun keseluruhan daerah lainnya menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia. Great Reset City dengan menelisik IKN sebagai percontohannya juga bisa menjadi problem solving atas permasalahan energi karbon di Indonesia. Selaras dengan laporan terbaru dari tim ilmuwan Global Carbon Project Indonesia menempati peringkat kedua negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia dari sebanyak 930 juta ton CO2 per tahun. Jumlah itu berkontribusi sebesar 19,9 persen dari total karbon yang dihasilkan dunia yaitu 4,67 miliar ton CO2 per tahun menjadi urgensi bahwa Great City juga harus dilakukan di wilayah lainnya Indonesia agar merata dan menciptakan Smart Natural Resources & Energy. 

  • Keberhasilan negara lain dalam mewujudkan Great Reset City setelah hadirnya Ibukota Baru di Negaranya

Great Reset City yang digagas oleh penulis sejatinya telah diutarakan juga dalam berbagai kesempatan oleh Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Keduanya menjelaskan bahwa kehadiran IKN harusnya bisa ditolak jika memang dilaksanakan harus selinier dengan tujuan lainnya yaitu menyamaratakan wilayah lainnya seperti IKN. Tujuan dari menyamaratakan dalam artian Great Reset City adalah untuk menghilangkan kecemburuan sosial serta mewujudkan Indonesia Sentris kepada seluruh wilayah juga sehingga IKN bukan hanya wilayah yang diunggulkan saja tapi bisa menjadi percontohan.

Penggunaan Great Reset City seyogyanya juga telah diperkenalkan oleh beberapa negara maju di dunia internasional seperti Amerika Serikat dan Turki saat adanya pertentangan perpindahan ibu kota negaranya di wilayah lainnya. Namun setelah pemerintahnya berhasil mengadakan perjanjian dengan berbagai daerah untuk mewujudkan perpindahan ibu kota baru di negaranya. Hasilnya adanya keinginan untuk kepala daerah lainnya mewujudkan ibu kota baru juga agar sama rata dengan wilayah lainnya. Terbukti setelah kesepakatan ini diwujudkan Amerika berhasil membuat negara bagian New York yang awalnya merupakan wilayah tidak merata dengan Washington DC berhasil menjadi pusat destinasi asing meski bukan Ibu Kota Amerika Serikat. Begitu pula dengan turki yang awalnya ibu kota merupakan Istanbul kemudian berubah menjadi Ankara karena faktor perang akhirnya membuat Istanbul serta negara lain lemah dalam sektor wilayah tapi dengan tata kelola pemerintah yang ingin merubah seluruh kota menjadikan Istanbul dan wilayah lainnya memiliki percontoh wilayah ekonomi mandiri seperti Ankara.

Pasha al hafiz dafa
Pasha al hafiz dafa
Peserta NECSC 2024

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.