Dark/Light Mode

Menkes: Muhammadiyah Berperan Besar Dalam Peningkatan Kesehatan Indonesia

Sabtu, 9 Maret 2024 22:18 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan At Ta’awun Tower dan melakukan groundbreaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya pada Sabtu (9/3).
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan At Ta’awun Tower dan melakukan groundbreaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya pada Sabtu (9/3).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa Muhammadiyah sangat berperan besar dalam peningkatan kesehatan Indonesia.

Pernyataan ini Ia sampaikan saat meresmikan At Ta’awun Tower dan melakukan groundbreaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya pada Sabtu (9/3).

Dalam sambutannya, Menteri Budi menyoroti kekuatan Muhammadiyah dalam sektor Kesehatan dan Pendidikan, menyebutnya sebagai elemen penting bagi kemajuan bangsa. 

“Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,” ujarnya dengan tegas.

Baca juga : Ini Saran Prof Tjandra Dalam Penanganan Tuberkulosis di Banten

Menkes juga memaparkan indikator negara maju, dengan Indonesia harus mencapai Gross National Income (GNI) per kapita sebesar 13.000. 

Saat ini, Indonesia masih berada pada angka 4.800, dan pendapatan rata-rata rakyat Indonesia harus mencapai 15 juta rupiah untuk memenuhi standar negara maju.

“Kalau mau jadi negara maju sekarang baru sekitar 5 juta orang. Jadi kita harus naikan tiga kali lipat rata-rata pendapatan Indonesia supaya masuk definisi negara maju,” tambahnya.

Menteri Budi juga mengingatkan tentang bonus demografi, di mana 23% dari 192 negara yang berhasil menjadi negara maju mengalami perkembangan tersebut dalam suatu jendela waktu tertentu. 

Baca juga : Belasan BUMN Kompak Dukung Peningkatan Kesejahteraan Warga Di Raja Ampat

Ia menekankan pentingnya usia produktif dari suatu bangsa, yang berada dalam rentang usia 15 hingga 60 tahun, sebagai modal besar untuk mencapai kemajuan dalam pembangunan nasional.

Selain itu, Ia ikut menyoroti puncak bonus demografi Indonesia pada periode 2030-2035 sebagai kesempatan terbesar untuk mencapai status negara maju. 

Ia menegaskan, bahwa masa depan bangsa ini bergantung pada tanggung jawab bersama dalam memanfaatkan peluang tersebut.

“Dokter umum kita masih kurang 150.000 orang. Fakultas kedokteran kita ada 92, dan tidak merata di seluruh provinsi. Akibatnya, pemenuhan dokter di provinsi susah,” ungkapnya.

Baca juga : Sukses di 4 Kota Besar, K3MART Buka Peluang Kemitraan di Seluruh Indonesia


Menkes menyampaikan rasa terima kasih kepada fakultas kedokteran di Muhammadiyah yang telah berperan aktif dalam mendukung perkembangan keilmuan kesehatan. 

Dengan penuh keyakinan, ia berharap Fakultas Kedokteran Muhammadiyah menjadi pionir dan pemimpin dalam hal kemajuan keilmuan kesehatan di Indonesia.

“Kita jadikan Fakultas Kedokteran di Muhammadiyah sebagai Fakultas Kedokteran masa depan, menjadi yang terdepan. Saya percaya FK Muhammadiyah bisa, karena semua telah terintegrasi dengan baik,” tandasnya. 

Hal ini menunjukkan keyakinan akan potensi dan peran strategis Muhammadiyah dalam mendukung perkembangan sektor kesehatan nasional.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.