Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bertemu Direktur IMF Di KTT ASEAN

Jokowi Diingatkan Soal Pelambatan Ekonomi Dunia

Selasa, 5 November 2019 09:28 WIB
Presiden Joko Widodo bersama sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara peserta KTT ke-3 Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di Bangkok,Thailand, kemarin.
Presiden Joko Widodo bersama sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara peserta KTT ke-3 Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di Bangkok,Thailand, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva. 

Pertemuan berlangsung di sela rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand. Keduanya membahas situasi ekonomi global dan dampaknya ke negara-negara ASEAN. 

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Jokowi didampingi Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menerangkan, dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Georgieva banyak bertukar pikiran mengenai situasi ekonomi dunia dan di kawasan ASEAN. 

Baca juga : Bertemu Direktur Pelaksana IMF, Jokowi Bicara Dongkrak SDM

Georgieva menyampaikan ekonomi dunia mengalami perlambatan. Bahkan, pertumbuhannya terendah dalam 10 tahun terakhir. 

“Meski demikian, kondisi di negara-negara ASEAN termasuk Indonesia, dinilai jauh lebih baik. Ekonomi ASEAN masih berada di bright spot in the world eco nomy. Bright spot-nya ada di ASEAN,” ujar Retno dilansir laman Sekretariat Kabinet, kemarin. 

Georgieva juga menyoroti banyaknya ketidakpastian yang diciptakan akibat tensi ekonomi dan politik. 

Menurut dia, perlambatan ekonomi tidak hanya terjadi pada sektor perdagangan. Tetapi juga pada investasi dan manufaktur yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan. 

Baca juga : Ketemu Managing Director IMF, Jokowi Bahas Ekonomi

Sementara, Jokowi menyampaikan prioritas pemerintah Indonesia dalam lima tahun ke depan. Yakni, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), melanjutkan pembangunan infrastruktur, reformasi struktural, dan penyederhanaan peraturanperaturan. 

Jokowi menerangkan, tantangan yang dihadapi kawasan di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini akan semakin besar, rivalitas geopolitik dan geoekonomi semakin meruncing. 

Untuk menyikapi dinamika tersebut, Jokowi menyampaikan dua hal. Yaitu pentingnya memperkuat saling percaya (strategic trust). Selain itu, pentingnya solidaritas dalam menghadapi bencana. 

Seperti diketahui, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 sebesar 3,4 persen atau turun dari prediksi sebelumnya 3,5-3,6 persen. IMF menyatakan, perang dagang ASChina bakal mengurangi tingkat Produk Domestil Bruto (PDB) global 0,8 persen pada 2020. 

Baca juga : Jokowi Siapkan 10 Stadion Untuk Piala Dunia U-20

Sedangkan untuk tahun ini, IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi global hanya 3 persen. Angka itu turun dari proyeksi sebelumnya yang dipatok sebesar 3,3 persen. 

Target tersebut merupakan angka paling rendah sejak krisis keuangan global. Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini dipicu penurunan tajam sektor manufaktur dan perdagangan global akibat kenaikan tarif dan ketidakpastian kebijakan dagang, sehingga mengganggu arus investasi dan permintaan barang modal. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.