Dark/Light Mode

TaniTumbuh: Membangun Masa Depan Hijau Hortikultura Berkelanjutan dengan Eco-Enzym

Sabtu, 20 April 2024 18:26 WIB
Hasil pertanian. (Sumber: Mitra Jasa)
Hasil pertanian. (Sumber: Mitra Jasa)

The future of agriculture is not just about increasing yields but about sustainable practices that protect the planet -CoolNSmart

Pertanian hortikultura memegang peranan krusial dalam menyediakan kebutuhan pangan serta sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Dengan mayoritas penduduknya menggantungkan hidup pada sektor ini, tidak mengherankan bahwa pertanian hortikultura menjadi salah satu aspek utama dalam kehidupan sehari-hari. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki jumlah petani hortikultura mencapai 9,6 juta orang, mewakili sekitar 3,45% dari total penduduk.

Gambar 1: Pemilahan hasil panen (Sumber: kencarlton)

Namun, prestasi ini juga datang dengan tantangan. Salah satunya adalah proses panen dan pemasaran hasil pertanian. Ketika panen tiba, proses pemilahan menjadi krusial. Produk berkualitas tinggi akan dijual, sedangkan yang kurang berkualitas sering kali terbuang. Sayangnya, sisa panen yang terbuang ini seringkali menjadi masalah tersendiri. Tumpukan sisa panen yang membusuk di sekitar lahan menjadi tempat berkembangbiaknya lalat menyebabkan masalah sanitasi dan lingkungan. 

Di samping itu, petani hortikultura juga menghadapi tantangan dalam memperoleh pupuk organik yang berkualitas. Banyak petani di Indonesia masih bergantung pada penggunaan bahan kimia untuk mengontrol penyakit tanaman dan memberikan nutrisi yang cukup. Namun, pemakaian pestisida dan pupuk kimia secara berkelanjutan berpotensi mencemari lingkungan dan menyebabkan kerusakan pada organisme non-target (Arifin 2009). Selain itu, penggunaan bahan kimia pertanian juga dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang penting dalam ekosistem tanah dan membatasi ketersediaan nutrisi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dalam mengatasi masalah ini. 

Inovasi di Ujung Tangan Petani: Dari Limbah Menjadi Sumber Daya

Baca juga : Pertamina Dan Bakrie Group Kembangkan Infrastruktur Riset Berkelanjutan Di IKN

Eco-enzym, hasil fermentasi bahan organik seperti sayuran dan buah-buahan, membawa transformasi besar dalam pemberdayaan petani hortikultura. Dengan kemampuannya untuk mempercepat dekomposisi bahan organik, eco-enzym membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk dekomposisi limbah pertanian (Larasati 2020).

Selain itu, eco-enzym juga berperan dalam mengendalikan populasi hama dan penyakit tanaman secara alami, mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Eco-enzym juga menawarkan manfaat luar biasa di luar dunia pertanian dengan kontribusinya dalam bidang lingkungan dan sanitasi. Sebagai pembersih alami, ecoenzym efektif membersihkan permukaan rumah, toilet, dan area lainnya tanpa mengandung bahan kimia berbahaya yang merugikan lingkungan dan kesehatan manusia (Hasanah 2020).

Dari segudang manfaat eco-enzym ini, diperlukannya program pemberdayaan bagi para petani hortikultura untuk dapat memberdayakan limbah menjadi potensi yang luar biasa demi mendukung circular economy. Program tersebut harus mampu menghasilkan para petani yang dapat mempelajari cara menghasilkan eco-enzym dari limbah pertanian mereka sendiri, sehingga tidak hanya mengurangi limbah yang terbuang sia-sia tetapi juga menciptakan sumber pendapatan tambahan.

Selain itu, dengan memanfaatkan eco-enzym, petani dapat meningkatkan produktivitas dan kesuburan tanah secara alami, mengurangi ketergantungan pada pestisida dan pupuk kimia yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Ke depannya, program yang dijalankan bukan hanya tentang transformasi dalam praktik pertanian, tetapi juga tentang memperkuat kemandirian petani dan mempromosikan pendekatan berkelanjutan dalam pertanian yang memperhatikan keseimbangan antara produktivitas, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. 

Dari ladang ke pasar, menjadi agropreneur

Gambar 2: Circular Economy Program TaniTumbuh (Sumber: Desain Pribadi)

Salah satu program yang dapat diusung untuk mendukung sustanable agriculture yang berfokus kepada lingkungan adalah Program TaniTumbuh. Program ini bukan hanya sekadar mengubah persepsi petani terhadap limbah hortikultura sebagai sampah, tetapi juga memberdayakan mereka untuk mengoptimalkan limbah tersebut sebagai sumber penghasilan baru. Ini adalah solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga berkelanjutan untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi dampak lingkungan.

Baca juga : Asian Agri dan Apical Komit Bentuk Masa Depan Berkelanjutan Industri Sawit

Program TaniTumbuh bukan hanya tentang memberikan bantuan, tetapi tentang memberdayakan petani menjadi agropreneur. Melalui pelatihan, bimbingan, dan dukungan teknis, petani hortikultura diajarkan cara mengelola limbah mereka dengan efisien, menghasilkan eco-enzym berkualitas tinggi, menjadikannya pendukung bagi keberlangsungan pertanian, serta dapat memasarkannya secara efektif. 

Program pembinaan petani hortikultura untuk menghasilkan produk-produk eco-enzym dimulai dengan pendidikan dan pelatihan. Para petani akan diajari tentang konsep dasar eco-enzym, cara membuatnya, manfaatnya bagi tanaman, dan teknik penggunaannya melalui lokakarya, seminar, atau pelatihan langsung di lapangan. Setelah itu, petani yang berminat dan memiliki potensi akan dipilih untuk mengikuti program ini. Mereka akan dibimbing dalam pemilihan limbah sisa panen untuk pembuatan eco-enzym serta proses pembuatannya.

Kemudian, eco-enzym yang telah diproduksi akan diuji coba di lapangan untuk mengevaluasi efektivitasnya dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, kualitas hasil panen, dan berbagai manfaat di luar bidang pertanian. Selama periode uji coba, akan dilakukan pemantauan terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil panen, dengan data yang terkumpul dievaluasi untuk peningkatan program. Setelah berhasil, produk eco-enzym akan dipasarkan kepada masyarakat luas melalui promosi langsung, demonstrasi lapangan, atau kerjasama dengan toko pertanian dan distributor lokal.

Program ini juga akan terus memberikan dukungan dan pendampingan kepada petani dalam penggunaan eco-enzym secara optimal dan solusi atas masalah yang mungkin timbul selama proses pertanian. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian secara ramah lingkungan serta mendukung pengembangan pasar bagi produk-produk eco-enzym.

Melangkah Menuju Petani Masa Depan Berkelanjutan

Program pemberdayaan petani hortikultura melalui penggunaan eco-enzym untuk berbagai produk bermanfaat adalah langkah progresif dalam memperkuat circular economy dalam sektor pertanian. Melalui pemanfaatan limbah organik sebagai sumber daya yang bernilai dan mengurangi dampak lingkungan, program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani, tetapi juga mendukung tujuan global untuk mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan.

Baca juga : Medco E&P Dukung Kemandirian Masyarakat

Dengan mengubah limbah menjadi peluang, program TaniTumbuh bisa menjadi jawaban bahwa tidak ada masalah yang terlalu besar jika kita bersedia melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Petani hortikultura bisa membuktikan bahwa mereka bukan hanya penjaga tanah, tetapi juga pionir dalam memimpin perubahan menuju pertanian yang lebih berkelanjutan. Dengan kolaborasi terus-menerus antara semua pemangku kepentingan, kita dapat menciptakan masa depan pertanian yang lebih baik untuk semua. Sebagai penutup, petani yang diberdayakan bukan hanya menjadi produsen pangan, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam mengatasi berbagai tantangan di sektor pertanian.

Daftar Pustaka

Fadlilla, T., Budiastuti, Mt. S., & Rosariastuti, M. R. (2023). Potential of Fruit and Vegetable Waste as Eco-enzyme Fertilizer for Plants. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(4), 2191–2200. https://doi.org/10.29303/jppipa.v9i4.3010

Maulidiah, A., Andrian Syah, M., & Timur, J. (2023). Peningkatan Nilai Tambah Sisa Sortir Sayur Dan Buah Melalui Diversfikasi Berbagai Olahan Makanan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 34–40. https://jurnalfkip.samawa-university.ac.id/karya_jpm/index

Hanna Ashfia
Hanna Ashfia
Hanna Ashfia

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.