Dark/Light Mode

Perkuat Posisi di Industri Petrokimia, Kilang Balikpapan Siap Produksi Propylene

Jumat, 19 April 2024 14:50 WIB
Kilang Polypropylene Plaju. (Dok. Kilang Pertamina Internasional)
Kilang Polypropylene Plaju. (Dok. Kilang Pertamina Internasional)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui anak usahanya Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) siap menghasilkan produk petrokimia.

Produksi ini sekaligus akan mengokohkan posisi KPI di bisnis Petrokimia.

"Mengoperasikan unit produksi petrokimia bukan hal yang baru bagi KPI," kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen dalam keterangan pers, Jumat (19/4/2024).

Sebelumnya, KPI juga telah mengoperasikan unit produksi produk petrokimia di beberapa kilang eksisting.

Baca juga : Libur Panjang Idul Fitri, Kilang Pertamina Tetap Beroperasi Optimal

Produk petrokimia di Indonesia ini masih memiliki potensi pasar yang cukup besar.

Melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan, siap menghasilkan produk Petrokimia, selain meningkatkan produksi gasoline dan gasoil series, KPI memiliki kilang-kilang yang telah memproduksi Petrokimia.

Operasi Kilang Petrokimia, yang terdiri dari Kilang Polypropylene di RU Unit Plaju yang memproduksi Polytam (Polypropylene Pertamina), Kilang Paraxylene di RU Unit Cilacap yang memproduksi Paraxylene dan Benzene serta produk lainnya, dan Kilang OCU (Olefin Conversion Unit) di RU Unit Balongan yang memproduksi Propylene.

Setelah proyek RDMP Balikpapan selesai, selain untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar nasional, kilang Balikpapan juga nantinya akan memproduksi produk petrokimia yaitu Propylene sebesar 225 ribu ton per tahun.

Baca juga : Perkuat Aspek HSSE: Elnusa Gelar Kick off Persiapan Audit Supreme

"Produk ini nantinya akan menjadi feedstock bagi New Polypropylene (PP) Balongan guna subtitusi produk impor. NEW PP Balongan dikelola oleh Polytama Propindo yang merupakan afiliasi Pertamina." ujar Hermansyah.

Kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan yang selama ini 260 ribu barrel akan meningkat menjadi 360 ribu barrel per hari.

Selain itu juga akan ada peningkatan kualitas produk BBM dari Euro II menjadi Euro V.

Pasar produk petrokimia di Indonesia memang masih memiliki potensi yang cukup besar.

Baca juga : Perkuat Ketahanan Energi, Pertamina Terus Tingkatkan Kapasitas Produksi Kilang

Data dari Reforminer Institute menunjukkan bahwa kapasitas terpasang kilang saat ini, baik yang dimiliki Pertamina maupun swasta lainnya belum mampu memenuhi kebutuhan petrokimia nasional.

Sekitar 70 persen kebutuhan petrokimia untuk domestik bahkan harus dipenuhi dari impor.

Selain menaikkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan, pengoperasian unit produksi petrokimia di Kilang Balikpapan akan turut mendukung pengembangan kompetensi sumber daya manusia.

"Pengoperasian unit produksi petrokimia akan menjadi hal yang baru di Kilang Balikpapan, dan ini tentunya akan menjadi sarana untuk transfer pengetahuan bagaimana mengoperasikan unit produksi petrokimia dari para pekerja unit kilang lainnya yang telah lebih dahulu memiliki unit produksi petrokimia," tutup Hermansyah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.