Dark/Light Mode

Tantangan Lingkungan Startup Hijau: Mengungkap Jasa Carbon Addons

Sabtu, 20 April 2024 22:19 WIB
Startup Carbon Addons menjadi pionir teknologi hijau (Sumber: Carbon Addons)
Startup Carbon Addons menjadi pionir teknologi hijau (Sumber: Carbon Addons)

Ketika pandemi Covid-19 menyerang Indonesia pada tahun 2020, seluruh lapisan masyarakat diwajibkan untuk bekerja dari rumah (WFH), sementara pelajar harus mengikuti pembelajaran secara daring. Situasi ini mengakibatkan peningkatan signifikan dalam penggunaan e-commerce, di mana belanja online melibatkan berbagai kebutuhan, mulai dari bahan makanan hingga peralatan kerja sehari-hari. Meskipun mungkin tidak disadari oleh banyak orang, dampak dari aktivitas online ini ternyata memberikan kontribusi pada peningkatan jejak karbon, yang memperburuk masalah perubahan iklim.

Menurut informasi dari Carbon Addons, terdapat 98,3 juta transaksi online yang terjadi, meningkat 18,1% dibandingkan dengan periode sebelum pandemi Covid-19 pada Maret 2020 di Indonesia, menurut data dari Bank Indonesia. Aktivitas online ini dapat secara aktif menyumbang pada percepatan perubahan iklim melalui jejak karbon yang dihasilkan dari konsumsi energi untuk proses pengiriman dan juga limbah kemasan. Banyaknya kemasan yang digunakan pada setiap transaksi akan berujung sebagai limbah, dan beragam jenis transportasi yang digunakan mulai dari kapal, pesawat, mobil, hingga sepeda motor untuk mengantarkan barang ke tujuan akhir, semuanya menyumbang pada emisi karbon yang signifikan.

 Sumber: Carbon Addons

Baca juga : Komit Tata Kelola Lingkungan dan Sosial, BNI Raih 3 Penghargaan ESG

Oleh karena itu, Mohammad Naufal memulai perusahaan startup lingkungan yang dinamakan Carbon Addons pada Agustus 2020. Sebagai seorang Insinyur Keberlanjutan dengan pengalaman empat tahun di bidang non-profit dan profit, Naufal berusaha menggabungkan pengetahuannya dalam teknik elektro dan informatika. Tujuannya adalah menyelesaikan masalah perubahan iklim dengan memungkinkan pengguna untuk mengimbangi jejak karbon dari pembelian produk atau jasa mereka. Caranya adalah dengan menambahkan dana tambahan karbon sebelum proses pembayaran melalui plugin perangkat lunak yang dapat diintegrasikan dengan berbagai platform seperti e-commerce, pengecer, hingga layanan pengiriman.

Naufal memiliki impian untuk merancang langkah-langkah inovatif yang dapat mengubah kebiasaan konsumsi dan berperan dalam upaya mencegah krisis iklim. Naufal berharap dapat menginspirasi entitas bisnis untuk memprioritaskan lingkungan sebagai faktor utama dalam menentukan biaya produksi, yang nantinya dapat digunakan untuk mendukung perbaikan biodiversitas kita.

Karbon Offset

Karbon offsetting adalah suatu tindakan untuk menyeimbangkan emisi karbon yang timbul dari suatu kegiatan atau proses dengan melakukan kegiatan lain yang mengurangi jumlah karbon di atmosfer. Ini merupakan salah satu strategi untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan meminimalkan jejak karbon. 

Baca juga : Pesan Jokowi Untuk Presiden Baru: Hati-Hati Mengelola Negara Sebesar Indonesia

Carbon offset merupakan skema yang memungkinkan individu dan perusahaan untuk berinvestasi dalam proyek lingkungan di seluruh dunia untuk menyeimbangkan jejak karbon mereka sendiri. Sementara untuk mengukur bagaimana suatu keadaan dikatakan seimbang, maka dapat dilihat dari dampaknya.

Aplikasi Carbon Addons bekerja

Aplikasi Carbon Addons, pengguna dapat mengetahui jumlah emisi karbon yang dihasilkan dalam setiap transaksi belanja online. Aplikasi ini terhubung langsung dengan platform jual beli online seperti e-commerce, ritel, dan layanan pengiriman. Fitur tambahan pengguna untuk melihat besarnya emisi karbon sebelum menyelesaikan pembelian.

Dana tambahan digunakan untuk mendukung proyek pengurangan emisi karbon, seperti proyek konservasi hutan dan energi terbarukan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan. Carbon Addons memberikan kemudahan pengguna untuk melacak penggunaan dana dan dampak yang dihasilkan melalui dashboard yang disediakan.

Baca juga : Berkonsep Futuristik dan Ramah Lingkungan, BNI Hadirkan Gedung Baru di IKN

Carbon Addons telah meraih beberapa penghargaan, seperti Finalist European Training Foundation Green Skills Award 2023 yang diadakan oleh Uni Eropa, juara dua SOPREMA FISIPOL UGM 2020 kategori Kick off, dan juara dua ECOTHON 2021.

“Krisis iklim akan mengubah tempat di mana generasi muda dan masa depan bisa tinggal, dan pekerjaan apa yang akan mereka lakukan untuk bertahan hidup sebagai orang dewasa di masa depan,” kata Naufal.

Dengan adanya startup Carbon Addons diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan memberikan implementasi nyata mengenai konsep green jobs di Indonesia. Selain itu, masyarakat semakin sadar mengenai pentingnya literasi emisi karbon yang dihasilkan setiap hari, sehingga dapat membantu memperbaiki lingkungan.

Mohamat Diparesa
Mohamat Diparesa
Mohamat Diparesa

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.