Dark/Light Mode

Sukses Raup Laba Rp 15,98 Triliun

Saham BRI Makin Kinclong

Minggu, 5 Mei 2024 07:05 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso (tengah) dalam konferensi pers Kinerja Keuangan BRI Triwulan I-2024 secara virtual, di Jakarta, Kamis (25/4/2024). (Foto: Dok. BRI)
Direktur Utama BRI Sunarso (tengah) dalam konferensi pers Kinerja Keuangan BRI Triwulan I-2024 secara virtual, di Jakarta, Kamis (25/4/2024). (Foto: Dok. BRI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mayoritas analis pasar modal kompak merekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, dengan kode saham BBRI. Anjuran tersebut disampaikan mereka tak lepas dari kinerja positif bank pelat merah tersebut pada triwulan I-2024.

BRI sukses mencetak laba se­banyak Rp 15,98 triliun hingga akhir triwulan I-2024.

Mengutip Bloomberg Technoz, berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 33 analis atau 97,1 persen memasang rekomendasi Beli untuk BBRI. Artinya, prospek saham BBRI dinilai makin kinclong.

Hanya ada satu analis, yang memberikan rekomendasi Tahan.

Baca juga : Buruh Jadi Pahlawan Penggerak Ekonomi

Dalam konsensus tersebut, target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan ke depan masih tinggi, yaitu di angka Rp 6.653.

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis dalam riset terbarunya me­ngatakan, laba bersih BBRI relatif tumbuh stabil yang didukung oleh pendapatan yang kuat, sehingga bisa meng-cover pencadangan.

Selain itu, Net interest income (NII) tumbuh sehat 16 persen yang didorong oleh pertumbu­han kredit yang kuat.

Dengan kinerja tersebut, Su­cor memberikan rekomendasi Beli untuk saham BBRI dengan target harga Rp 6.400.

Baca juga : Warga Jengkel Pungli Parkir Di Minimarket

“Target harga kami setara dengan 2,8x price to book pada 2024, dengan asumsi return on equity 23 persen dengan cost to equity 12 persen,” ujar Edward, di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).

Terpisah, Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan mengatakan, perolehan laba bersih BRI yang turun 1,4 persen secara kuartalan itu, sejatinya se­dikit di bawah perkiraannya. Hal ini berdasarkan dalam riset terba­runya, pada Kamis (25/4/2024).

Akan tetapi, ia menilai, laba bersih BRI masih in-line dengan perkiraan konsensus, yakni setara 24 persen dari perkiraan satu ta­hun penuh.

Namun ia menggarisbawahi, NIM (Net Interest Margin) BRI akan terpengaruh kenaikan suku bunga acuan.

Baca juga : Duel Saling Membunuh Demi Liga Champions

Ini mengingat manajemen BRI telah merevisi target NIM 20 bps (basis poin) lebih ren­dah, menjadi 7,6 persen sampai 8 persen dari sebelumnya 7,8 persen sampai 8 persen.

Pihaknya pun mempertahankan, rekomendasi Buy dengan target harga Rp 7.000 per saham.

“Target harga ini lebih rendah dari target sebelumnya Rp 7.150 per saham,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.