Dark/Light Mode

PLN Gandeng Kominfo Perkuat Literasi Digital

Kamis, 30 Mei 2024 09:48 WIB
PLN Gandeng Kominfo Perkuat Literasi Digital

RM.id  Rakyat Merdeka - Literasi digital dinilai mampu mendorong peningkatan kemampuan human capital bagi para pegawai di perusahaan. Selain itu, untuk mengantisipasi dampak negatif digitalisasi saat ini.

Hal ini seperti yang dilakukan di PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Improvisasi human capital pada internal PT PLN ditujukan untuk menyukseskan program transformasi PLN yang sudah dicanangkan sejak tahun 2020.

"Kami mengapresiasi kegiatan ini sebagai salah satu agenda penting dalam menyamakan derap langkah visi ke depan yang membawa PT PLN menjadi perusahaan global top five hundred dan menjadi pilihan pelanggan untuk solusi energi," kata Direktur Legal & Human Capital PT PLN Yusuf Didi Setiarto dalam kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan Kepada Pegawai PLN di Bekasi, Jawa Barat dikutip Kamis (30/5/2024).

Yusuf menegaskan, inovasi digital adalah kunci untuk beradaptasi dengan cepat di era perkembangan teknologi yang sedemikian cepat ini.

Baca juga : IPBBI Dukung Ketahanan Perumahan Di Indonesia

Tentunya juga akan membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dan melanjutkan keberlangsungan di masa depan.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Slamet Santoso menyampaikan pentingnya kolaborasi antara Kominfo dengan PT PLN karena merupakan perusahaan digital.

"Sangat penting literasi digital guna meningkatkan human capital agar tidak mudah terprovokasi dengan konten-konten negatif seperti hoaks, judi online, dan hal-hal negatif lainnya," tuturnya.

Slamet menilai, manfaat dari kegiatan tersebut bagi pegawai PLN, yaitu memberikan pembelajaran dan pemahaman tentang literasi digital.

Baca juga : Indonesia Kirim Kekuatan Terbaik Di Singapore Open 2024

Pentingnya pemahaman literasi digital adalah untuk mendukung operasional PT PLN dan juga cara bersikap di ruang digital dengan bijak serta mengantisipasi konten negatif.

Sementara itu, staf pengajar Fasilkom di Universitas Indonesia Sofian Lusa mengatakan, literasi digital menjadi penting karena masyarakat juga dituntut untuk terampil dan tahu risiko apa saja yang bisa terjadi di ruang digital.

Sofian menjelaskan, bukan hanya keterampilan, tapi juga harus paham mengenai empat pilar literasi digital. Jika belum betul-betul paham, maka akan memperluas adanya risiko.

Pendiri dan pengawas Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII) Hari Singgih Noegroho menambahkan, pemahaman literasi digital pada pilar Digital Safety. Adapun, pentingnya pemahaman pilar keamanan digital yang salah satunya adalah risiko digitalisasi.

Baca juga : Kader Banteng Minta Mega Tetap Jadi Ketum

"Dengan paham manfaat dan risiko di balik digitalisasi untuk pribadi maupun tugasnya akan mendorong pembelajaran mandiri untuk optimalisasi manfaat dan minimalisasi risiko digital," ucapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.