Dark/Light Mode

Jokowi: Jangan Main-Main Dengan Gelombang Panas, Larinya Bisa Ke Inflasi

Jumat, 14 Juni 2024 13:20 WIB
Jokowi: Jangan Main-Main Dengan Gelombang Panas, Larinya Bisa Ke Inflasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menyampaikan peringatan dari Sekjen PBB Antonio Gutteres yang mengatakan, dunia kini bergerak menuju ke arah neraka iklim.

Suhu bumi diprediksi mencapai rekor tertinggi dalam 5 tahun ke depan.

Baca juga : Pos Indonesia Ganti Karyawan Pensiun Dengan Robot, Perdana Jakarta Dan Surabaya

"Satu tahun terakhir ini, kita merasakan betul adanya gelombang panas, periode terpanas. Di India, bahkan sampai 50 derajat Celcius, Myanmar 45,8 derajat Celcius. Panas sekali. Kalau orang kepanasan, mungkin bisa masuk ke rumah. Berteduh. Tapi urusan pangan, hati-hati masalah ini," kata Jokowi saat membuka Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Merujuk FAO, Jokowi mengatakan, dunia akan mengalami bencana kelaparan berat di tahun 2050, jika kita terus mendiamkan cuaca panas seperti sekarang ini, tidak ada pergerakan apa-apa.

Baca juga : Peringatan Hari Tempe Nasional, Tempe Pangan Generasi Emas Indonesia

Terkait hal tersebut, Jokowi meminta jajarannya untuk bisa mengantisipasi. Karena diperkirakan, 50 juta petani akan kekurangan air, yang berujung pada kekurangan pangan.

"Artinya, ya jangan main-main urusan kekeringan. Jangan main-main urusan gelombang panas. Larinya nanti bisa ke inflasi. Begitu stok tidak ada, produksi berkurang, harganya pasti akan naik. Itu otomatis. Hukum pasarnya memang seperti itu," tegas Jokowi.

Baca juga : Jangan Main Layangan Di Sekitar Jalur KA Cepat, Perjalanan Whoosh Bisa Terganggu

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.