Dark/Light Mode

Kembangkan Energi Bersih

Investasi Pertamina NRE Naik 8 Kali Lipat Jadi Rp 102 Triliun Pada 2029

Kamis, 20 Juni 2024 16:56 WIB
Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE John Anis di Jakarta, Kamis (20/6/2024). (Foto: Fazry)
Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE John Anis di Jakarta, Kamis (20/6/2024). (Foto: Fazry)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menyiapkan anggaran investasi sebesar 6,2 miliar dolar AS atau setara Rp 102,2 triliun (kurs Rp 16.495 per dolar AS) pada tahun 2029. Angka ini naik lebih dari delapan kali lipat anggaran investasi tahun ini.

Anggaran investasi tersebut untuk pengembangan bisnis energi bersih dengan menargetkan kapasitas terpasang pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih mencapai 6 gigawatt (GW) pada 2029.

"Target ini merupakan cerminan dari ambisi Pertamina untuk terus menambah portofolio bisnis energi bersih tercermin dari bisnis yang dilakukan oleh anak usahanya, yaitu Pertamina NRE, melalui pilar bisnis rendah karbon, energi terbarukan, dan pengembangan," tutur Chief Executive Officer (CEO) Pertamina NRE John Anis di Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Baca juga : Top! Pertamina Kantongi Laba Rp 72 Triliun Pada 2023

John menjelaskan, target 6 GW tersebut akan dikontribusikan dari gas to power dan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, seperti geothermal, tenaga surya, dan biogas.

Hingga tahun semester I-2024, kapasitas terpasang pembangkit Listrik yang dioperasikan Pertamina sudah mencapai sekitar 2,6 GW.

Pertamina kata dia, melakukan strategi pertumbuhan ganda, yaitu memperkuat bisnis migas eksisting dan mengembangkan bisnis rendah karbon sebagai penggerak bisnis masa depan.

Baca juga : Dedikasi Pada Lingkungan, Mitra Binaan Pertamina Hulu Energi ONWJ Raih Kalpataru

"Untuk itu Pertamina NRE memiliki peran sangat strategis dengan menjadi garda terdepan Pertamina untuk mengembangkan bisnis energi bersih dan bisnis baru,” katanya.

Bukan itu saja, Pertamina NRE juga menetapkan sejumlah target lainnya di tahun 2029, antara lain kredit karbon ditargetkan terjual mencapai 19,2 juta ton setara CO2 pada tahun 2029.

September tahun lalu, Pertamina NRE berhasil menjadi penjual kredit karbon pertama di perdagangan perdana IDX Carbon dengan volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 800 ribu ton setara CO2.

Baca juga : Kewajiban Neto Investasi Internasional RI Menurun Pada Triwulan I-2024

Pertamina NRE juga menargetkan produksi hidrogen bersih mencapai 7000 ton per tahun pada tahun 2029 dan bioethanol mencapai 840 ribu kilo liter.

"Sedangkan pada bisnis ekosistem baterai dan kendaraan Listrik, Pertamina NRE menargetkan produksi mencapai 51,4 GWh," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.