Dark/Light Mode

Transaksi Paylater Terus Tumbuh

Waspada, Kredit Macet Berpotensi Terkerek Naik

Kamis, 27 Juni 2024 07:00 WIB
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/B4LLS).
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/B4LLS).

 Sebelumnya 
“Karena paylater dengan pinjaman online ini polanya hampir serupa, maka industri paylater pun harus mewaspadai adanya peningkatan gagal bayar,” ucap Nailul.

Bahkan di akhir tahun, ia memperkirakan peningkatan permintaan untuk konsumsi ber­bagai barang akan mendorong kenaikan permintaan paylater di akhir tahun, yakni di kisaran 10 persen-15 persen.

“Industri paylater tetap ha­rus selektif dalam memberikan pinjaman. Baiknya memberi­kan pinjaman kepada borower-borower yang sudah terjamin berkualitas dan mampu bayar tepat waktu,” sarannya.

Baca juga : Tenang, Penonaktifan NIK Tidak Ganggu Pilkada DKI

Menyoal ini, Senior Vice President (SVP) Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari membeber­kan, berbagai temuan menarik dalam laporan ini. Yaitu mulai dari pemerataan adopsi paylater ke berbagai wilayah hingga kepuasan pengguna dari lintas generasi. Hal ini membuat pi­haknya optimis terhadap geliat industri paylater ke depan.

“Kredivo senantiasa berino­vasi agar paylater dapat terus menjadi pembuka akses layanan keuangan bagi masyarakat, sekaligus metode pembayaran pilihan baik di merchant online maupun offline,” ucapnya.

Menurut Indina, adopsi paylater pada transaksi offline men­jadi pilihan bagi masyarakat un­tuk dapat tetap berbelanja tanpa hambatan infrastruktur digital dan tingginya ongkos kirim.

Baca juga : Menhan Amerika Dan Rusia Kasih Keterangan Berbeda

“Kondisi ini menjadi peluang bagi merchant offline dan penye­dia layanan paylater, untuk mem­perbanyak kerja sama dalam mengintegrasikan layanan keuangan kredit digital,” katanya.

Penggunaan paylater di mer­chant online juga tetap merata sepanjang tahun, dengan persen­tase berkisar antara 22,9 persen hingga 26,7 persen per kuartal. Ini didorong oleh promo e-commerce pada setiap tanggal kembar.

“10 tanggal transaksi online tertinggi terjadi pada tanggal kembar, dengan puncak tertinggi pada 12 Desember, yang men­catat jumlah transaksi online 2,11 kali lebih tinggi dari rata-rata harian,” ujarnya.

Baca juga : Bengong, Tiba-tiba Dilamar Kekasih…

Sementara itu, Executive Di­rector Katadata Insight Center Adek Media Roza menjelaskan, selama 2023, transaksi paylater secara offline mencapai pun­caknya pada kuartal IV-2023, yaitu sebesar 44 persen dari total seluruh transaksi.

“Peningkatan ini bertepatan dengan libur akhir tahun, dan banyaknya promo dari berbagai merchant yang mendorong aktivitas belanja konsumen,” jelasnya. DWI

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Kamis, 27 Juni 2024 dengan judul "Daya Saing Merosot, PHK Meningkat, Industri Garmen Dan Tekstil Dalam Negeri Lesu Darah"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.