Dark/Light Mode

Meski Jumlah Penumpang Pesawat Turun

AP II Sukses Bukukan Pendapatan Rp 9,53 Triliun

Minggu, 22 Desember 2019 22:25 WIB
Meski Jumlah Penumpang Pesawat Turun AP II Sukses Bukukan Pendapatan Rp 9,53 Triliun

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah tantangan berat di pasar penerbangan nasional, PT Angkasa Pura II (Persero) sukses menutup tahun ini dengan mempertahankan tren positif pertumbuhan bisnis dan operasional bandara.

Sepanjang Januari–Desember 2019, AP II diperkirakan meraup pendapatan mencapai Rp 9,53 triliun atau naik 1% dibandingkan dengan Januari–Desember 2018 sebesar Rp 9,48 triliun. 

Kenaikan pendapatan dicapai perseroan di tengah turunnya jumlah penumpang pesawat di pasar nasional karena harga tiket pesawat pada 2019 dinilai lebih mahal dibandingkan dengan 2018. Total di pasar nasional, penurunan jumlah penumpang tahun ini diprediksi mencapai 18-20% dibandingkan dengan tahun lalu. 

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan berhasil menjaga pendapatan tetap tumbuh melalui sejumlah strategi. Antara lain memperluas portofolio bisnis, melakukan efisiensi, serta meningkatkan traffic di rute internasional.

Baca juga : Terangi Sulawesi, BNI Beri PLN Pinjaman Rp 2,3 Triliun

“Melalui strategi itu, PT Angkasa Pura II kini perlahan-lahan tidak lagi bergantung dari pendapatan passenger service charge (PSC), sehingga pendapatan perseroan tetap dapat tumbuh kendati jumlah penumpang pesawat turun,” ujar Muhammad Awaluddin. 

PSC sendiri adalah bisnis aeronautika dari PT Angkasa Pura II, yang berasal dari kontribusi penumpang pesawat atas jasa dan fasilitas yang ada di bandara.

“Jika kami tidak memperluas portofolio bisnis maka mungkin saja pendapatan turun seiring dengan turunnya jumlah penumpang pesawat di pasar domestik. Namun, kami berhasil tetap mempertahankan pertumbuhan pendapatan,” ungkap Awaluddin. 

Strategi memperluas portofolio bisnis yang dijalankan pada 2019 di antaranya memperbesar kepemilikan saham di PT Gapura Angkasa menjadi 46,62% sehingga AP II kini menjadi pemegang saham pengendali. 

Baca juga : Buru Talenta Muda, Chelsea Siapkan Rp 2,7 Triliun

Awaluddin mengatakan PT Gapura Angkasa memiliki prospek bisnis yang sangat cerah dengan jaringan operasional di lebih dari 50 bandara di Indonesia. Bisnis utama dari PT Gapura Angkasa sendiri adalah jasa ground handling di samping juga memiliki bisnis kargo dan asistensi penumpang pesawat di bandara. 

Di samping itu, bisnis digital yang dijalankan PT Angkasa Pura II sejak 2018 telah tumbuh signifikan pada tahun ini. Bisnis digital perseroan terbagi dalam tiga bagian yakni Airport E-Commerce, Airport E-Payment, dan Airport E-Advertising.  

AP II juga menggenjot kinerja anak usaha yakni PT Angkasa Pura Propertindo (APP), PT Angkasa Pura Solusi (APS) dan PT Angkasa Pura Kargo (APK).

“Guna meningkatkan pendapatan perseroan, kami juga berupaya untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis komersial di setiap bandara. Seperti misalnya area komersial di terminal penumpang pesawat.”

Baca juga : Kasus Suap Pengadaan Pesawat Garuda, KPK Garap 9 Saksi Lagi

“Secara umum, kami berupaya meningkatkan pendapatan bisnis nonaeronautika pada tahun ini dan memang berhasil. Pada 2019 diperkirakan pendapatan dari bisnis nonaeronautika PT Angkasa Pura II naik hingga 10% dibandingkan dengan 2018 atau dari Rp 3,47 triliun menjadi Rp 3,86 triliun,” ungkap Muhammad Awaluddin. 

Seiring dengan tren positif yang mampu dijaga, pada tahun depan AP II menargetkan pendapatan usaha bisa mencapai Rp 12,7 triliun. Kondisi ini optimis  dicapai dengan melakukan pengembangan usaha secara anorganik. [KRS]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.