Dark/Light Mode

Rp 318 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah Kita

Jokowi Sukses Sedot Mega Investasi Dari UEA

Selasa, 14 Januari 2020 09:06 WIB
Presiden Jokowi bersama Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan, Abu Dhabi, kemarin. INSTAGRAM ISPRESIDEN
Presiden Jokowi bersama Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed di Istana Kepresidenan Qasr Al Watan, Abu Dhabi, kemarin. INSTAGRAM ISPRESIDEN

RM.id  Rakyat Merdeka - Kunjungan Presiden Jokowi ke Uni Emirat Arab (UEA) berhasil menarik investasi sebesar 22,89 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sekitar Rp 318 triliun untuk beberapa proyek di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kerja sama antara UEA dan Indonesia ini merupakan yang terbesar dalam sejarah investasi di Indonesia. 

“Perjanjian kerja sama ini juga terbilang cepat karena hanya dalam waktu 6 bulan saja sudah bisa deal,” kata Luhut, kemarin. 

Dilanjutkan Menko Luhut, deal mega investasi ini berawal dari pertemuan antara Putra Mahkota Muhammad bin Zayed (MBZ) dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Juli 2019 lalu. 

Baca juga : 17 Tahun Berjuang Melawan Kanker Otak, Vokalis Roxette Tutup Usia

Dalam pertemuan itu, MBZ mengatakan, UEA ingin lebih banyak lagi ikut dalam pembangunan di Indonesia, yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. 

“Dari perbincangan keduanya diungkap bahwa pihak UEA akan menjadi kontributor terbesar dalam proyek Sovereign Wealth Fund (SWF), di antara yang lainnya. Mungkin ini baru pertama kali terjadi, pihak-pihak yang bermodal besar bekerja sama dalam satu proyek,” katanya. 

Untuk diketahui, SWF adalah lembaga finansial yang dimiliki oleh negara yang memiliki atau mengatur dana publik dan menginvestasikannya ke aset– aset yang luas dan beragam di negara lain. 

Untuk Indonesia, yang masuk ke dalam proyek SWF ini adalah UEA, Softbank dan International Development Finance Corporatio (IDFC) dari Amerika Serikat. Luhut mengatakan, bulan depan MBZ, Masayoshi Son dari Softbank dan Adam Bohler dari IDFC akan bertemu lagi untuk pembicaraan finalisasi SWF bersama Menteri BUMN Erick Thohir. 

Baca juga : Jokowi : PR Masih Banyak

“Pak Erick, Pak Airlangga (Menko Perekonomian) dan saya ditunjuk sebagai koordinator. Tapi ini sebenarnya adalah kerja bersama, kerja tim. Kerja sama tim ini juga yang membuat kita bisa mewujudkannya hanya dalam waktu enam bulan, “ kata Luhut. 

Dilanjutkan Luhut, melalui SWF, Uni Emirat Arab akan masuk berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Baru di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 

“Bahkan, Presiden Jokowi meminta agar Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed menjadi Dewan Pengarah di pembangunan Ibu Kota Baru itu. Selain itu UEA juga ingin masuk berinvestasi dalam pembangunan di Aceh,” tegas Luhut. 

Sementara, Menteri Luar Nege ri Retno Marsudi mengatakan, adapun rincian dari kerja sama ekonomi ini meliputi kerja sama antar-pemerintah kedua negara (government to government/G2G) dengan 5 proyek dan business to business (B2B) dengan 11 proyek. 

Baca juga : Imam Nahrawi Tersangka, Netizen Minta Jokowi Ganti Menpora Dengan Anak Muda

“Kerja sama ini meliputi berbagai bidang dari mulai pertanian, pendidikan, pendidikan agama, investasi, dan lain-lain. Ada lima proyek G2G dan 11 proyek B2B. Total ada 16 proyek,” ujar Menlu Retno. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.