Dark/Light Mode

Soal Penahanan Pembikin Video Penembakan Pesawat Ukraina

Pemerintah Iran Salah Tangkap?

Rabu, 15 Januari 2020 10:53 WIB
Rekaman tertembaknya pesawat Ukraina oleh rudal Iran. (Foto: Istimewa)
Rekaman tertembaknya pesawat Ukraina oleh rudal Iran. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Iran mengumumkan, pihaknya telah menahan orang yang memvideokan detik-detik tertembaknya pesawat Ukraina.

Pihak yang ditahan itu dipastikan akan menghadapi dakwaan terkait situasi keamanan nasional.

Namun, jurnalis Iran di London, Nariman Gharib, yang mengklaim dirinya sebagai pembuat video tersebut, mengaku baik-baik saja.

Baca juga : Pasca Iran Ngaku Tembak Pesawat Ukraina, Gelombang Protes Merebak di Teheran

Menurutnya, pihak berwenang Iran telah menahan orang yang salah.

"Saya dapat banyak panggilan telepon. Pemerintah Iran telah menangkap orang yang salah. Orang yang membuat video penembakan pesawat tersebut, kondisinya baik-baik saja. Saya bisa memastikan, Pengawal Garda Revolusi Iran (IRGC) telah mengorkestrasi kebohongan yang lain," cuit @NarimanGharib, Selasa (14/1).

Sebelumnya, Juru Bicara Pengadilan Iran Gholamhossein Esmaili mengatakan, pihaknya telah menahan sejumlah orang yang terkait insiden penembakan pesawat Ukraina.

Baca juga : Komandan Pasukan Udara Garda Revolusi Iran: Rasanya, Saya Mau Mati

Selain itu, pihaknya juga menahan 30 orang pengunjuk rasa anti pemerintah yang berdemo selama empat hari. Para demonstran itu menuntut mundur para pemimpin Iran, pasca pengakuan adanya human error dalam kasus penembakan tersebut.

Sementara itu, New York Times melaporkan, rekaman kamera keamanan memperlihatkan dua rudal ditembakkan ke arah pesawat nahas, dengan interval 20 detik. Kejadian ini dapat menjelaskan, mengapa transponder pesawat berhenti bekerja sebelum serangan rudal.

"Sepertinya, hal itu terjadi karena transponder telah dinonaktifkan oleh rudal pertama," ungkap New York Times, Selasa (14/1).

Baca juga : Rudalnya Dituding Jatuhkan Pesawat Ukraina, Iran Terpojok

Terkait hal ini, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, penyelidikan terhadap kasus ini diawasi oleh "pengadilan khusus".

"Ini bukan kasus biasa. Seluruh mata di dunia ini akan memelototi kasus ini. ujar Rouhani.

"Kami tak hanya fokus pada siapa yang memicu kejadian ini, tetapi juga seluruh pihak yang harus bertanggung jawab," imbuhnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.