Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kalah Sama Singapura dan Malaysia

Duh, Literasi Dan Inklusi Keuangan Kita Masih Rendah

Rabu, 29 Januari 2020 05:51 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) harus kerja keras lagi untuk menaikkan angka literasi dan inklusi keuangan Indonesia. Pasalnya, dalam hal ini Indonesia masih di bawah negara-negara di ASEAN

Hal itu dikatakan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Mantan Gubernur DKI ini mencatat, angka literasi keuangan Indonesia, pada 2019 sebesar 38,03 persen. 

¬Angka ini meningkat jika dibandingkan 2016 yang saat itu 29,7 persen. Sementara untuk angka inklusi keuangan, Jokowi mencatat pada 2016 angkanya 67,8 persen, sedangkan di 2019 sudah menjadi 76,19 persen. 

Baca juga : Kinerja Industri Asuransi Masih Positif

Meski ada perbaikan, Jokowi menyebut angka literasi dan inklusi keuangan Indonesia masih di bawah negara-negara di ASEAN.

 “Saya ingin bandingkan, inklusi keuangan di negara lain. Di ASEAN saja, Singapura 98 persen, kita masih di angka 70 persen. Malaysia 85 persen dan Thailand 82 persen. Kita masih di bawah mereka sedikit,” ujarnya. 

Karenanya, Presiden meminta para menteri di Kabinet Indonesia Maju, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk memprioritaskan, memperluas, dan memberikan kemudahan akses layanan keuangan formal kepada masyarakat. 

Baca juga : Singapura dan Malaysia Pastikan Kasus New Coronavirus Keempat di Negaranya

Presiden juga ingin lembaga keuangan mikro terus diperluas, dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan perbankan. 

“Saya minta lembaga keuangan mikro, bank wakaf mikro terus diperluas agar mampu mencapai seluruh lapisan masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan perbankan,” ujar Presiden. 

Jokowi juga memerintahkan menteri terkait, OJK, termasuk BI untuk mengembangkan keuangan digital berbasis internet. Hal tersebut, kata Jokowi amat penting mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.