Dark/Light Mode

Batal Ditutup, Taman Komodo Akan Dikelola Sama Asing

Kamis, 3 Oktober 2019 16:04 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Pulau Komodo tidak akan ditutup, tapi ditata dengan membatasi jumlah wisatawan. 

Untuk menatanya, Luhut akan menaikkan harga tiket masuk Pulau Komodo di Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Ia mematok target sebesar 14 juta wisatawan per tahun atau membership. Kebijakan tersebut, dilakukan untuk membatasi jumlah wisatawan yang masuk ke area konservasi. 

“Ini kita atur agar komodo sebagai hewan langka yang masuk world heritage (keajaiban dunia) terlindungi,” ujarnya di Jakarta kemarin. 

Menurutnya, pemerintah akan menyerahkan pengelolaan Taman Nasional Komodo ke organisasi-organisasi filantropis. Selanjutnya, pemerintah akan mulai membuka tender agar pengelolaan lokasi wisata yang masuk golongan destinasi superprioritas itu profesional. 

Baca juga : 105 Kepala Daerah Komitmen Turunkan Angka Stunting

“Semua yang peduli lingkungan kita akan kita tawari (untuk mengelola),” katanya. 

Adapun organisasi filantropis itu nantinya menjadi pihak yang bakal menjual tiket kepada wisatawan. Terkait pengaturan tiket, Luhut mengatakan, pemerintah akan menerapkan sistem kartu anggota tahunan yang bersifat premium. Pemegang kartu anggota premium akan memiliki kesempatan mengunjungi langsung Pulau Komodo. 

Hasil dari penjualan itu seluruhnya akan dipakai untuk pemeliharaan habitat komodo. Luhut mencontohkan, bila pemerintah menyediakan 50 ribu lembar tiket, hasil penjualan sebesar 50 juta dolar AS atau Rp 700 miliar akan digelontorkan seluruhnya untuk Pulau Komodo. 

Luhut menjelaskan, saat ini sudah ada sejumlah organisasi filantropis dari Amerika Serikat yang melirik menjadi pengelola Taman Nasional Komodo. 

Baca juga : Akibat Kabut Asap, Jarak Pandang di Sumbar Cuma 3 Km

“Dari Amerika Serikat sudah bicara ke saya waktu di Washington. Tapi waktu itu saya belum tahu benar kondisinya. Kemarin sudah rapat (dengan Gubernur NTT), jadi hari ini saya akan kontak mereka atau mungkin besok,” ungkapnya. 

Luhut menuturkan, pemerintah memang sedang merancang desain wisata ekslusif di kawasan Taman Nasional Komodo. Rencana pengelolaan Pulau Komodo itu telah dirembuk dalam rapat koordinasi bersama Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Menteri Pariwisata, dan Gubernur NTT. Selain meningkatkan harga tiket, rapat juga merembuk soal pengembangan kawasan Labuan Bajo. 

“Pulau-pulau lain di sekitar Pulau Komodo di Labuan Bajo nanti akan kita atur dan tata. Ini semua kami lakukan agar komodo kita atur terlindungi,” ucapnya. 

Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan, pusat riset komodo akan dibangun di Pulau Komodo. Kapal pesiar menuju Pulau Komodo dan Labuan Bajo juga akan ditata. 

Baca juga : ADMM Plus 2019 Resmi Ditutup, Panglima Minta Peserta Komit Jaga Perdamaian

“Kami juga harus membangun sarana dan prasarana wisata alam berstandar internasional dan membangun sarana prasarana pendukung yang memadai di luar kawasan Pulau Komodo ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat ingin Pulau Komodo ditutup sementara untuk meningkatkan konservasi sehingga pasokan makanan dan habitat komodo pulih. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.