Dark/Light Mode

Belanja Rapat dan Perjalanan Dinas Buat Perangi Corona

Sabtu, 21 Maret 2020 07:52 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyebaran virus corona yang begitu masif, membuat aktivitas ekonomi sebagian negara-negara di dunia lumpuh.

Jokowi memprediksi, perekonomian dunia hanya akan tumbuh 1,5 persen, atau jauh di bawah target awal sebesar 3 persen tahun ini. 

“Virus corona yang jadi pandemi global bukan hanya berisiko pada kesehatan, tapi juga ke perekonomian dunia. Diperkirakan pertumbuhan perekonomian dunia akan turun menjadi 1,5 persen atau mungkin lebih dari itu,” kata Jokowi dalam video conference, kemarin. 

Penurunan target pertumbuhan ekonomi dunia ini, sambung Jokowi, tentunya juga memberikan pengaruh terhadap ekonomi Indonesia. 

Karena itu, pemerintah terus menyiapkan langkah antisipasi agar dampak negatifnya tidak terlalu besar ke masyarakat. Pemerintah, menurut Jokowi, terus melakukan berbagai cara. 

Baca juga : Layanan Pesan Antar Makanan Bantu Cegah Penularan Corona

Salah satunya, dengan realokasi anggaran belanja yang tidak penting, baik di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

“Pengelolaan APBN dan APBD harus seefektif mungkin. Karena ekonomi negara kita yang semula targetnya 5 sampai 5,4 persen juga akan mengalami penurunan. Tantangan ini harus dihadapi dan kita jawab,” tuturnya. 

Ke depan, sambung Presiden, APBN dan APBD akan dialihkan untuk tiga hal demi mengantisipasi dampak virus corona. 

Pertama, di bidang kesehatan terutama dalam rangka pengendalian COVID-19. Kedua, penyaluran bantuan sosial dan ketiga pemberian insentif bagi dunia usaha. 

Terutama UMKM agar mereka tetap bisa berproduksi dan menghindari PHK. Saat ini, kata Jokowi, pemerintah sudah melakukan pemangkasan anggaran belanja yang tidak perlu dan dialihkan untuk kegiatan yang mendorong ekonomi. 

Baca juga : Mendagri Minta Pemda Bendung Penyebaran Corona

“Saya perintahkan semua menteri, juga pemerintah daerah untuk memangkas rencana belanja APBN dan APBD yang tidak prioritas. Banyak sekali ini yang tidak prioritas. Anggaran perjalanan dinas, belanja rapat, pembelian barang yang tidak prioritas saya minta dipangkas,” tuturnya. 

Anggaran belanja yang tidak penting itu bisa dialihkan untuk mendorong daya beli masyarakat. Sebab, konsumsi masih menjadi motor utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

“Daya beli masyarakat harus betul-betul jadi perhatian kita, terutama rakyat kecil. Arahkan anggaran itu ke sana. Jadi anggaran-anggaran tersebut, harus direalokasi untuk tiga hal di atas,” tambah Jokowi. 

Pemerintah, sambung Jokowi, juga terus memantau dampak penyebaran virus corona terhadap Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).Sebab, banyak sektor dunia usaha yang terimbas lumpuhnya aktivitas ekonomi akibat penyebaran COVID-19. 

Untuk mengantisipasi terjadinya badai PHK, Jokowi telah meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk fokus mempermudah akses keuangan bagi dunia usaha yang terdampak. Khususnya UMKM dan sektor informal. 

Baca juga : Bersama Mitra, Mentan Jamin Pasokan Bahan Pangan Tersedia Sampai Lebaran

“Sehingga aktivitas produksi bisa berjalan dan tidak melakukan PHK. Saya dapat laporan OJK sudah keluarkan stimulus ekonomi bagi debitur. Termasuk debitur UMKM yang terkena dampak COVID-19,” terang Jokowi. 

Selain itu, kata dia, restrukturisasi kredit maupun pembiayaan bagi UMKM maupun sektor informal juga bisa dilakukan. 

“Saya kira kebijakan restrukturisasi kredit maupun pembiayaan sangat bagus. Saya minta kebijakan stimulus ini dievaluasi secara periodik untuk melihat kebutuhan-kebutuhan yang ada di lapangan,” tambahnya. 

Jokowi juga meminta lebih mengintensifkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Tujuannya untuk memperkuat modal para pelaku usaha agar bisa mempertahankan bisnisnya,” tutup Jokowi. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.