Dark/Light Mode

Penjelasan Kementan Tentang Hoaks Ayam Diberi Hormon Pertumbuhan

Jumat, 3 April 2020 12:51 WIB
I Ketut Diarmita (Foto: Dok. Kementan)
I Ketut Diarmita (Foto: Dok. Kementan)

 Sebelumnya 
Ketut memastikan, Pemerintah Pusat dan Daerah telah mengatur dan juga mengawasi tata cara budidaya yang baik dalam sistem budidaya ternak potong termasuk ayam broiler. 

Baca juga : Cegah Penyakit Covid-19 Melalui Hewan, Kementan Perkuat Laboratorium Veteriner

Pengawasan Keamanan
Syamsul Ma'arif, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Ditjen PKH, menyampaikan bahwa pihaknya secara rutin melakukan program monitoring-surveilans terhadap residu dan cemaran mikroba (PMSRCM) pada produk hewan. Sejauh ini tidak ditemukan adanya residu hormon pada daging ayam.

Baca juga : Cegah Penularan Corona, Sultan HB X Minta Pendatang Isolasi Mandiri 14 Hari

Hal yang sama juga terjadi pada pemeriksaan residu antibiotik dalam daging ayam dan telur. Ia memastikan, residu antibiotik yang ditemukan sudah mendekati nol seiring dengan pengaturan penggunaan obat hewan, khususnya penggunaan antibiotik di peternakan.

Baca juga : Ini Pesan Menteri Syahrul tentang Virus Corona

Terkait hoaks seputar daging ayam ini, Syamsul menyampaikan bahwa Kementan telah melaporkannya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika agar pembuat/penyebarnya tersebut diproses sesuai ketentuan. "Selain langkah proaktif kami dalam memberikan komunikasi, informasi dan edukasi tentang keamanan produk hewan kepada masyarakat, diharapkan langkah ini juga didukung oleh swasta, asosiasi, dan pemangku kepentingan terkait lainnya," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.