Dark/Light Mode

Melonjak, Ekspor Kentang Sumut ke Malaysia dan Singapura

Selasa, 7 April 2020 22:44 WIB
Petugas Karantina Pertanian melakukan pengecekan terhadap kentang yang akan diekspor. (Foto: Dok. Kementan)
Petugas Karantina Pertanian melakukan pengecekan terhadap kentang yang akan diekspor. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan mencatat peningkatan pengiriman produk hortikultura berupa kentang ke pasar Singapura dan Malaysia. Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, menyebutkan, dari data lalu lintas produk pertanian di unit kerjanya di Belawan, semasa wabah pandemi Covid-19 terjadi peningkatan signifikan.

Tercatat, di periode Januari sampai awal April 2020 sudah ada 11 kali ekspor kentang dari Belawan ke Malaysia dan 1 kali ke Singapura dengan total mencapai 80,5 ton. Pada periode yang sama di 2019, tercatat hanya ada 7 kali ekspor dengan tujuan Singapura dan Malaysia 48,5 ton. Artinya, ekspor melonjak hampir dua kali lipat.

Baca juga : PSBB Berlaku Jumat, Angkutan Umum Pangkas Kapasitas Penumpang dan Jam Operasi

“Ini pesan yang selalu disampaikan Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, negara kita kaya penuh potensi. Tugas kita menggarapnya untuk kesejahteraan masyarakat khususnya petani," kata Jamil saat memonitor arus lalu lintas ekspor melalui sistem daring dari ruang kerjanya, Jakarta, Selasa (7/4).

Kentang jenis granola adalah produk pertanian dari subsektor hortikultura dan banyak dibudidayakan di Sumatera Utara (Sumut). Awal April merupakan masa panen. Produksinya yang berlimpah dan siap disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pasokan pasar dalam negeri dan juga pasar ekspor.

Baca juga : Pandemi Covid-19 Tak Halangi Indonesia Ekspor Beras Pandan Wangi ke Singapura

Pelayanan Tak Libur
Di tengah wabah Covid-19, layanan karantina hewan, ikan dan tumbuhan tetap berjalan. Namun, pejabat Karantina Pertanian yang bertugas di lapangan dibatasi sesuai dengan kondisi lalu lintas diunit kerja, menggunakan APD yang memadai, serta hal-hal yang telah diatur pada Protokol Kewaspadaan Pencegahan Penyebaran Covid-19 bagi Layanan Publik Karantina Pertanian.

"Kita kawal kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan, apalagi untuk bahan pangan. Juga tidak kalah penting memastikan ekspor produk pertanian tetap terjamin akseptabilitasnya dinegara mita dagang, untuk menambah devisa negara," tutup Jamil. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.