Dark/Light Mode

Garap Proyek Pembangkit Panas Bumi, Geo Dipa Dapat Suntikan Rp 4,4 T Dari ADB

Kamis, 28 Mei 2020 18:54 WIB
Ilustrasi pembangkit panas bumi. (Foto: ist)
Ilustrasi pembangkit panas bumi. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,42 triliun ke PT Geo Dipa Energi (GDE) untuk menambah kapasitas pembangkit listrik panas buminya hingga 110 megawatt di Pulau Jawa.

ADB juga akan mengelola pinjaman 35 juta dolar AS dari Clean Technology Fund (CTF) untuk proyek ini. "ADB akan membantu Indonesia memerangi perubahan iklim dan menjadikan sistem kelistrikan negara ini lebih berkelanjutan, andal, dan efisien, sekaligus juga membantu dunia usaha dan konsumen mengakses energi yang terjangkau, andal, dan modern," jelas Direktur ADB untuk Indonesia Winfried F Wicklein, Kamis (28/5).

Ia menjelaskan, bantuan mereka sejalan dengan sasaran jangka panjang Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan energi, termasuk memaksimalkan penggunaan sumber daya energi dari dalam negeri, menambah bauran energi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan.

Indonesia diperkirakan memiliki potensi panas bumi mencapai 29 gigawatt (GW) yang merupakan potensi panas bumi terbesar di dunia, dan saat ini mempunyai kapasitas terpasang panas bumi sebesar 2,1 GW yang merupakan terbesar kedua di dunia. 

Baca juga : Lawan Covid, RI Dapat Pinjaman Rp 10,5 Triliun Dari Bank Dunia

Operasi sektor swasta ADB telah lama mendukung berbagai proyek panas bumi di Muara Laboh, Rantau Dedap, dan Sarulla. Namun, pengembangan tenaga listrik dari panas bumi masih berlangsung lambat, terutama karena fase eksplorasi yang mahal, lama, dan berisiko tinggi.

Proyek yang disetujui ADB ini akan mendukung pembangunan dan komisioning dua pembangkit listrik tenaga panas bumi di Dieng di Jawa Tengah, dan Patuha di Jawa Barat, oleh PT Geo Dipa Energi (GDE), sebuah badan usaha milik negara yang berfokus pada eksplorasi, pengembangan, dan pembangkitan listrik tenaga panas bumi.

"Proyek ini akan meningkatkan kapasitas pengembangan PT GDE dan mendukung pelibatan erat masyarakat sekitar, termasuk perempuan dan kelompok rentan yang lain," ucap Wicklein.

Pada akhirnya, proyek ini akan meningkatkan kemampuan PT GDE untuk mengembangkan lebih banyak proyek panas bumi, melaksanakan pengeboran yang didukung pemerintah, dan menarik investasi sektor swasta yang sangat diperlukan guna mengembangkan daerah panas bumi baru. 

Baca juga : Bantu Penanganan Corona, ADB Suntik RI Rp 23 Triliun

Selain itu, PT GDE akan menyediakan dukungan langsung bagi komunitas di sekitar lokasi proyek, termasuk perempuan dan kelompok rentan lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan penghidupan mereka.

Direktur Utama GDE, Riki Ibrahim mengatakan, kegiatan yang merupakan Proyek Strategis Nasional ini akan menyediakan listrik ramah lingkungan dalam jaringan Jawa Bali dan menurunkan emisi CO2 lebih dari 700 ribu ton per tahunnya.

“Proyek ini juga akan menjadi pengalaman penting bagi pengembangan sektor energi panas bumi Indonesia, dan berperan mendukung upaya pemerintah untuk menarik investasi sektor swasta di sektor ini dengan mengurangi risiko di tahap awal pengembangan proyek," klaimnya.

Proyek yang disetujui di tengah pandemi Covid-19 ini akan membantu memastikan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia akan ramah lingkungan, berkelanjutan, dan bertahan.

Baca juga : Sektor Pertanian Dipercaya Mampu Stabilkan Ekonomi di Tengah Wabah Covid-19

“Peran serta ADB juga akan membantu dalam menjadikan transisi energi bersih sebagai bagian penting pemulihan Indonesia dari pandemi. Proyek ini akan menciptakan lapangan kerja bagi para pemasok barang dan jasa di industri panas bumi, minyak dan gas, yang terdampak oleh pandemi Covid-19,” kata Spesialis Senior untuk Energi di Departemen Asia Tenggara ADB Shannon Cowlin.

ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota, 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.